Kemelut PO Haryanto
Armada Haryanto Dijuluki Raja Cipali, Awalnya Operasikan Angkot Rute Serpong-Kalideres
Haryanto awalnya merupakan juragan angkot yang kemudian merambah ke bisnis bus AKAP.
Sanksi
Haji Haryanto menanamkan nilai-nilai agama ke karyawannya yang muslim dengan mengajak mereka tidak meninggalkan salat.
Di garasi sekaligus kantor pusat PO Haryanto di Jalan Lingkar, Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terpampang spanduk berisi pesan untuk mendirikan salat.
Bunyinya, 'Bila hidupmu susah, tengoklah, sudah benarkah shalat jamaahmu.'
"(Karyawan) yang rajin ibadahnya saya beri hadiah umrah. Sudah banyak pegawai dan sopir yang saya berangkatkan," kata Haji Haryanto kepada reporter Tribun Jateng, Raka F Pujangga, di kantornya, Maret 2021.
Selain memberikan hadiah, Haryanto juga memberikan sanksi bagi sopir yang tak mau mendengarkan ajakannya untuk menunaikan ibadah salat.
"Kalau nggak mau salat saya omelin karena saya tidak mau mereka berbuat dosa," ujar dia.
Menurutnya, pengemudi bus lebih mudah daam melaksanakan ibadah salat karena bisa menjamaknya.
Sehingga, kata dia, tidak ada alasan bagi pengemudi bus untuk meninggalkan salat lima waktu.
"Sopir itu termasuk musafir yang menempuh perjalanan jauh, jadi salatnya bisa dijamak. Salat penuhnya kalau sudah berada di rumah," ujarnya.
Haji Haryanto mengakui, rezeki harta yang didapatnya juga digunakan untuk perjuangan menegakkan agama Islam.
Makanya, dia selalu menyediakan beras di kantor untuk dibagikan kepada kaum dhuafa dan pegawai yang rajin ibadah.
Tujuannya, kata dia, biar para pegawai termotivasi untuk selalu beribadah salat lima waktu.
"Beras di kantor saya suka saya bagikan untuk kaum dhuafa dan pegawai yang rajin ibadah," ujar dia.
Untuk menciptakan suasana hubungan kerja yang nyaman, Haji Haryanto berusaha tidak menciptakan hubungan dengan pegawainya seperti majikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.