Pembunuhan di Bekasi

Sadisnya Pembunuh Modus Gandakan Harta, Sekeluarga di Bekasi, 4 Orang di Cianjur, 1 Orang di Garut

Kasus pembunuhan tersebut berawal dari para pelaku melakukan penipuan terhadap orang terdekatnya di Cianjur Jawa Barat.

Editor: Jefri Susetio
Tribun Tangerang/Ramadhan LQ
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, saat memberikan keterangaan pers terkait pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Kamis (19/1/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM - Satu keluarga ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakan Bantergebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/1/2023), sekira pukul 08.00 WIB.

Mulanya satu keluarga itu disebut-sebut meninggal dunia karena keracunan tetapi penyidik bergerak cepat untuk membongkar penyebab tewasnya sekeluarga.

Adapun pelakunya bernama Wowo Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehuddin.

Baca juga: Aksi Sadis Penipuan Berkedok Praktik Supranatural Racun Sekeluarga Pakai Racun Pestisida

Para pelaku itu ternyata penipu berkedok praktik supranatural yang melakukan pembunuhan berantai di Cianjur kemudian di Bekasi.

Diketahui satu keluarga yang tewas seperti Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20) dan Muhammad Riswandi (16). Mereka adalah anak dan ibu.

Sedangkan, satu korban lainnya Neng Ayu Susilawati berhasil selamat meski sempat meminum racun namun dengan kadar lebih sedikit.

Beranjak dari kasus tersebut, polisi pun akhirnya mengungkap bila para korban memang sengaja diracun agar meninggal dunia.

Aksi tersebut guna menutupi perbuatan pembunuhan dan penipuan yang dilakukan ketiga pelaku di wilayah Cianjur Jawa Barat.

Berikut sejumlah fakta terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan komplotan penipu berkedok praktik supranatural yang dihimpun Tribunnews.com:

1. Kubur Jasad di Rumah

Kasus pembunuhan tersebut berawal dari para pelaku melakukan penipuan terhadap orang terdekatnya di Cianjur Jawa Barat.

Pelaku Wowon alias Aki dan Solihin alias Duloh bersekongkol melakukan penipuan.

Tersangka Duloh mengaku memiliki keahlian bisa menggandakan harta dengan dalih ilmu supranatural guna meyakinkan calon korban.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

"Sebenarnya endingnya adalah bagaimana mengambil uang pada korban yang terkena tipu daya," lanjut dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved