Gubernur Banten Diteror Ular Kobra
Bawa Barang Bukti, Kuasa Hukum dan Petugas Keamanan Rumah Wahidin Halim Datangi Kantor Polisi
Rasyid Hidayat kuasa hukum Wahidin Halim mendatangi kantor polisi bersama petugas keamanan, mereka serahkan barangbukti seperti puluhan ekor ular
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNTANGERANG.COM - Rasyid Hidayat, kuasa hukum eks Gubernur Banten, Wahidin Halim mengatakan, mereka melaporkan peristiwa pelemparan sekarung ular kobra ke pelataran rumah jelang kedatangan Anies Baswedan.
Saat ini, Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota sudah melakukan proses lebih lanjut dari peristiwa itu.
"Kedatangan kami hari ini ke Polres Metro Tangerang Kota adalah untuk melaporkan kejadian pelemparan yang kami anggap sebagai teror di rumah kediaman Pak Wahidin Halim kemarin," ujar Rasyid Hidayat saat diwawancarai di Mapolrestro Tangerang Kota, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Kronologis Teror Ular Cobra di Rumah Pribadi Wahidin Halim Jelang Kedatangan Anies Baswedan
"Alhamdulillah laporan kami sudah diterima di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Dan kita juga sudah ketemu dengan Satreskrim Polrestro Tangerang Kota," katanya.
Selain itu, kata dia, pihak kepolisian menyatakan adanya pelangagran pasal 338 KUHP yang dilakukan pelaku teror tersebut.
Sebab, aksi teror pelemparan sekarung ular Kobran itu, dinilai masuk dalam percobaan pembunuhan menghilangkan nyawa seseorang.
"Tadi pihak kepolisian menyatakan ada Pasal 338, karena percobaan yang membahayakan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia bilang ada beberapa alat bukti aksi teror yang diberikan ke penyidik. Seperti, 20 ular kobra warna hitam yang terbungkus dalam karung.
Lalu, rekaman kamera CCTV yang menunjukan aksi pelaku teror itu.
"Alat bukti yang sudah diserahkan ke bagian Satreskrim dalam laporan ini adalah sekarung ular kobra yang dilemparkan, serta barang bukti olah TKP di rumah Pak Wahidin yaitu rekaman kamera CCTV di beberapa titik yang bisa direcord sama bagian penyidik," katanya.
Datang bersama Petugas Keamanan
Rasyid datang tidak sendirian karena ditemeni petugas keamanan yang melihat langsung pertama kali karung warna hijau berisi puluhan ular kobra.
Rasyid mengaku, pihaknya menyambut baik tindakan pihak kepolisian yang menyatakan Pasal 338 KUHP dalam perkara ini.
Menurutnya, aksi teror yang terjadi itu sangat serius dan berbahaya. Sebab ular yang menjadi alat teror merupakan jenis mematikan, yakni kobra berwarna hitam.
Kemudian, cara pelaku melakukan teror dengan melempar karung berisi puluhan ular tanpa diikat atau terkunci apapun, sangat membahayakan.
"Ya kami anggap tindakan kepolisian itu sudah tepat, karena meneror menggunakan ular berbisa dalam jumlah banyak, sangat membahayakan," ucapnya.
"Oleh karena itu, kami ingin membuka perkara ini secara terang benderang dan memberi peluang polisi untuk bekerja sebaik-baiknya sampai ketemu nanti pelakunya," jelas Rasyid Hidayat.
Baca juga: Ditjen Imigrasi Operasikan 10 Autogate Canggih di Terminal 2F Internasional Bandara Soekarno-Hatta
Pada pemberitaan sebelumnya, kediaman Wahidin Halim mendapat teror mengerikan saat hendak menerima kedatangan Calon Presiden (Capres) RI, Anies Rasyid Baswedan pada Rabu (25/1/2023) kemarin.
Teror yang diterima keluarga Gubernur Banten periode 2017-2022 itu ialah kiriman satu karung ular Cobra berukuran besar yang terisi 20 ekor ular Cobra berukuran besar dan berwarna hitam.
Pria yang akrab disapa WH itu menjelaskan, teror kiriman karung berisi ular Cobra tersebut pertama kali diketahui oleh salah seorang petugas kebun yang bekerja di rumahnya.
Saat itu, didatangi petugas kebun tersebut terkejut melihat puluhan ular yang dimasukkan ke dalam karung dengan kondisi terbuka atau tidak terikat.
Karung berisi ular tersebut dikirim dengan cara dilemparkan ke halaman belakang kediaman rumahnya pada dinihari tadi, sekira pukul 03.30 WIB.
"Jadi subuh tadi orang yang bekerja di rumah saya dengar suara 'brukk' kencang di halaman belakang, pas dilihat ternyata ada karung berisi ular Cobra," kata dia.
"Karung itu posisinya enggak diikat sama sekali, tapi pas dicek ke sekeliling halaman ternyata clear, dipastikan ular itu enggak ada yang sempat keluar dari karung," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Wahidin mengaku tidak mempermasalahkannya ke arah tindak kriminal. Justru ia menyatakan tidak takut dengan adanya aksi teror kepada dirinya tersebut.
Pasalnya, orang yang melakukan teror itu dinilai tidak memiliki adab dalam berpolitik.
"Biarin saja, kalau memang ada orang yang tidak senang (dengan dirinya), karena tindakan itu menandakan ciri orang tidak beradab," tuturnya.
"Saya tegaskan, saya tidak akan takut dengan teror apapun yang dilakukan kepada saya, mau itu dilakukan dengan berbagai cara," tegas Wahidin.
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, puluhan ular Cobra tersebut dimasukan ke dalam sebuah karung berukuran sedang berwarna hijau dan telah diikat dengan tali raphia berwarna hitam.
Ular Cobra tersebut terlihat ganas dan terus bergerak sepeti hendak keluar dari dalam karung.
Berdasarkan rekaman CCTV, karung ular tersebut dilemparkan oleh seorang pria yang mengenakan sweater berwarna putih dengan cara ditenteng.
Aksi pria tersebut tidak seorang dirinya, pasalnya saat tiba di area kediaman WH, ia datang dengan menumpangi sepeda motor yang dikendarai pria lainnya.
Namun demikian, belum diketahui siapa pelaku teror karung berisi ular Cobra tersebut. Sebab saat menjalankan aksinya, pria itu masih mengenakan helm berwarna hitam.
(m28)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.