Anggota DPR RI Ini Sentil Zulkifli Hasan Soal Harga Minyak Goreng yang Kembali Meroket

Harga minyak goreng kembali meroket meski pemerintah sudah mematok harga eceran tertinggi (HET) Minyakita Rp 14 000 per liter.

Editor: Jefri Susetio
TribunTangerang.com/Yulianto
Ilustrasi--Harga minyak goreng kembali meroket meski pemerintah sudah mematok harga eceran tertinggi (HET) Minyakita Rp 14 000 per liter. 

Program Biodiesel sendiri ditujukan untuk menyerap kelebihan pasokan akibat larangan impor CPO Indonesia oleh negara-negara Uni Eropa.

"Kok aneh jika program biodiesel B35 menyedot CPO untuk minyak goreng rakyat, ditengah turunnya permintaan ekspor akibat larangan impor oleh Uni Eropa. Seharusnya biodiesel diprioritaskan untuk menampung kelebihan produksi CPO non DMO," katanya.

Karena itu Amin mendesak pemerintah membuka hasil audit implementasi kepatuhan pengusaha dalam memenuhi DMO CPO.

"Audit secara konsisten penting untuk menjaga stabilitas dan pengendalian harga dan pasokan minyak goreng di dalam negeri, terutama minyak goreng," pungkasnya.

Baca juga: Petinggi PKS Bersilaturahmi dengan Surya Paloh di NasDem Tower, Berikut Informasinya

Ancam Tutup

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan akan menutup agen atau pabrik yang menjual minyak goreng Minyakita di atas harga eceran tertinggi (HET).

Minyakita merupakan minyak goreng curah bermerek yang dimiliki Kementerian Perdagangan dan didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan HET Rp 14.000 per liter.

Ia mengatakan pedagang yang menjual di atas HET bisa ditangkap oleh satgas.


"Harganya tetap Rp 14 ribu. Kalau jual lebih dari itu, kena penalti. Ditangkap satgas. Kalau dia agen, ditutup. Kalau dia pabrikan yang bikin, ditutup. (Dihukum) berat," katanya ketika ditemui usai acara pembukaan Bulan Literasi Kripto 2023 di Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2023).

Menurut dia, alasan Minyakita langka di lapangan karena masyarakat berbondong-bondong membeli minyak goreng tersebut.

Hal itu tak lepas dari kemasan Minyakita yang disebut Zulhas telah diubah menjadi lebih bagus.

"Sekarang lebih maju lagi pake packing. Karena pake packing, lebih bagus, semua beli Minyakita," ujarnya.

Ketua Umum Partai PAN itu mengatakan Minyakita tidak boleh dijual lagi secara online. Semua pedagang harus menjualnya di pasar tradisional.

"Minyakita ini sekarang kita cek setiap hari. Minyaknya enggak boleh lagi dijual online. Kita suruhnya di pasar. Jadi, orang-orang di pasar itu yang akan beli," katanya.

Zulhas mengatakan akan timbul masalah lagi di supermarket (pasar modern), di mana Minyakita tak tersedia di situ.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved