Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta, TPU Karet Bivak Dulunya Perkebunan Karet yang Kini ada 48 Ribu Makam

TPU Karet Bivak pernah dimakamkan Fatmawati, Benyamin, Laila Sari, Husni Thamrin, Ismail Marzuki, Chairil Anwar, Usmar Ismail, hingga Bing Slamet

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Suasana di depan TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat 

Dibangunnya museum mini di TPU Karet Bivak ialah untuk mengenang sekira 40 tokoh bangsa yang dikuburkan di TPU tersebut.

Mulai dari tokoh fotografer, pesilat, hingga negarawan besar dimakamkan di TPU Kare Bivak diharapkan jasanya bisa dikenang di TPU ini.

Menurut Anies, Taman Tokoh Bangsa ini merupakan konsep pertama yang ada di Jakarta di mana museum peringatan tokoh-tokoh berjasa ini dibangun dekat dengan pusara terakhir para tokoh.

Sebenarnya sampai tahun 2007 TPU Karet Bivak yang memiliki luas 16 hektar sudah penuh. Maka dari itu, saat ini sistem pekuburan yang diterima di TPU Karet Bivak hanyalah sistem timpa.

Cara lain yang sudah diusulkan ialah mengambilalihkan 18.000 makam yang diabaikan atau sudah lewat masa sewanya.

Total kini ada 48 ribu makam yang ada di TPU Karet Bivak.

Baca juga: Sejarah Jakarta, Melihat Jejak Tradisi Minum Teh Warga Tionghoa di Pantjoran Tea House

Pada tahun 2009, pemerintah Jakarta mulai program plakatisasi untuk memastikan bahwa nisan di Karet Bivak sesuai dengan ketentuan sebuah peraturan daerah dari tahun 2007.

Sampai September 2009, pemerintah sudah menggantikan sebanyak 2.000 nisan dengan nisan baru yang polos dan berwarna abu-abu, serta makam yang tidak berkeramik.

Kepala Dinas Taman dan Pemakaman Jakarta, Ery Basworo, menyatakan bahwa program tersebut juga untuk meningkatkan daya tahan air di Jakarta serta menghilangkan kesan "ngeri" yang dimiliki masyarakat mengenai pemakaman.

 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved