Drone Mata-mata Amerika Serikat Dihancurkan Jet Tempur Rusia, Berikut Penjelasan Rusia

Jet tempur Rusia dikabarkan menabrak drone Amerika Serikat yang sedang melakukan pengawasan dan pengintaian militer AS di sekitar Laut Hitam

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Jet tempur Rusia dikabarkan menabrak drone Amerika Serikat yang sedang melakukan pengawasan dan pengintaian militer AS di sekitar Laut Hitam, Selasa (14/3/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM - Jet tempur Rusia dikabarkan menabrak drone Amerika Serikat yang sedang melakukan pengawasan dan pengintaian militer AS di sekitar Laut Hitam, Selasa (14/3/2023).

Sekretaris Pers Pentagon, Patrick Ryder menyampaikan, drone atau pesawat tak berawak bernama MQ-9 yang sedang menjalankan misi ISR (Intelijen, Pengawasan dan Pengintaian).

"Pejabat DOD (Departemen Pertahanan) belum berbicara secara khusus kepada otoritas Rusia mengenai insiden khusus ini," kata Patrick Ryder.

Baca juga: SAH Ajudan Pribadi Ditetapkan Tersangka Penipuan Rp 1,3 Miliar, Kini Mendekam di Penjara

"Saya tahu bahwa Departemen Luar Negeri menyampaikan keprihatinan kami tentang insiden tersebut secara langsung kepada pemerintah Rusia," ujarnya.

Ketika ditanya apakah drone itu tidak bersenjata, Ryder menjawab

"Saya tidak akan masuk ke profil spesifik pesawat khusus ini karena Anda tahu MQ-9 memang memiliki kemampuan untuk dipersenjatai," jawabnya, dikutip dari TASS.

Rusia Hancurkan Drone Mata-mata AS.

Tentara Rusia meluncurkan jet Su-27 Rusia untuk menghantam drone pengintai militer AS, MQ-9 pada Selasa (14/3/2023).

Drone AS itu jatuh ke Laut Hitam setelah mengalami kerusakan yang cukup signifikan.

Jet Rusia Su-27 menghantam baling-baling drone, membuatnya tidak dapat dioperasikan, dikutip dari Reuters.

Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan manuver tajam drone tak berawak atas kecelakaan itu.

Pihak Rusia juga menegaskan, jetnya tidak melakukan kontak.

Mereka mengatakan drone itu terbang dengan transponder dimatikan.

“Akibat manuver tajam sekitar pukul 09.30 pagi waktu Moskow, kendaraan udara tak berawak MQ-9 terbang tak terkendali, kehilangan ketinggian, dan bertabrakan dengan permukaan air," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari RT.

“Pejuang Rusia tidak menggunakan senjata mereka, tidak melakukan kontak dengan UAV, dan kembali dengan selamat ke lapangan udara asal mereka,” ujar kementerian tersebut.

Meski tak ada korban jiwa, namun kejadian ini adalah pengingat akan risiko konfrontasi langsung antara AS dan Rusia atas invasi di Ukraina.

Baca juga: Pemkab Tangerang Luncurkan Aplikasi Sipangeran, Masyarakat Bisa Pantau Warga Pangan

Tanggapan AS

Departemen Luar Negeri AS memanggil Duta Besar Rusia, Anatoly Antonov, setelah pencegatan drone AS oleh jet Rusia di Laut Hitam.

Mereka menyatakan keberatan atas kejadian yang disebut sebagai pencegatan yang tidak aman dan tidak profesional dari pesawat Rusia.

Di Rusia, Duta Besar AS Lynne Tracy telah menyampaikan pesan yang kuat kepada Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow tentang insiden itu, dikutip dari TASS.

“Pesawat MQ-9 kami sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional ketika dicegat dan ditabrak oleh pesawat Rusia, mengakibatkan kecelakaan dan hilangnya MQ-9 sepenuhnya,” kata Jenderal Angkatan Udara AS, James Hecker.

Pihak AS mengatakan, drone itu bertugas untuk mengawasi Angkatan Udara AS di wilayah tersebut.

"Faktanya, tindakan Rusia yang tidak aman dan tidak profesional ini hampir menyebabkan kedua pesawat jatuh," ujarnya.

Pihak NATO juga menanggapi peristiwa ini.

Panglima Tertinggi NATO Eropa, Jenderal Angkatan Darat AS Christopher Cavoli, memberi tahu sekutu NATO tentang insiden itu.

Para pejabat NATO memperingatkan risiko eskalasi yang mungkin terjadi di masa depan.

 

Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jet Rusia Tabrak Drone Pengintai AS di Laut Hitam, Kemenlu Rusia Bantah Sengaja Melakukannya

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved