Pembunuhan di Bogor
Lokasi Penemuan Korban Mutilasi dalam Koper Merah di Tenjo, Perbatasan Wilayah Bogor-Tangerang
lokasi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad pria tanpa identitas itu, merupakan jalur alternatif Desa Singabangsa.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Agung Nugroho
TRIBUNTANGERANG.COM, BOGOR - Jasad seorang pria tanpa identitas yang menjadi korban mutilasi ditemukan di Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Rabu (15/3/2023).
Potongan tubuh korban mutilasi yang dibuang di kawasan Tenjo tersebut adalah bagian badan, yakni mulai dari pundah hingga pangkal kaki dengan kondisi tangan terikat.
Korban mutilasi itu kemudian dimasukan ke dalam sebuah koper berwarna merah dan dibuang di pinggir kebun yang ada di Jalan Kampung Baru.
Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com lokasi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad pria tanpa identitas itu, merupakan jalur alternatif Desa Singabangsa.
Pasalnya, lokasi penemuan mayat laki-laki itu hanya berada sekira 100 meter dengan titik perbatasan antara wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor dengan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Koper yang berisi tubuh korban tersebut dibuang di sebuah kebun kosong yang ditanami oleh warga sekitar dengan pohon pisang.
"Desa Singabangsa ini adalah titik ujung dari wilayah Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung sama wilayah Kabupaten Tangerang," ujar Muhammad Ridwan, warga yang tinggal tepat di depan lokasi pembuangan jasad korban mutilasi, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Jasad Pria Korban Mutilasi di Tenjo, Dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk Diautopsi
Baca juga: Selidiki Penemuan Korban Mutilasi di Tenjo, Polisi Periksa 3 Orang Saksi
Ridwan mengatakan, Jalan Kampung Baru kerap dilintasi oleh berbagai warga dari dua wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten itu.
Sebab, banyak warga Desa Singabangsa yang bekerja di kawasan Kabupaten Tangerang maupun sebaliknya.
"Jadi Desa Singabangsa ini kan ada beberapa perumahan yang pemiliknya itu tinggal di Tangerang, begitu juga orang Tangerang banyak yang bekerja di wilayah ujung Bogor ini dan itu terjadi setiap hari," kata dia.
Kendati demikian, Ridwan mengakui, aktivitas lalu lalang masyarakat Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang di Jalan Kampung Baru hanya terjadi pada pagi dan sore hari.
Pasalnya, waktu tersebut merupakan jam sibuk masyarakat dalam beraktivitas bekerja ataupun bersekolah.

Dengan demikian, Jalan Kampung Baru tergolong sepi untuk dilewati masyarakat pada siang, terlebih malam hari.
Hal tersebut sesuai dengan yang terpantau Tribuntanberang.com sekira pukul 15.00 WIB, hanya terlihat sesekali warga melintas menggunakan sepeda motor.
Sementara di sore hari sekira pukul 17.30 WIB, volume masyarakat yang melintas di Jalan Kampung Baru semakin tinggi.
Baca juga: Fakta-fakta Ditemukan Jasad Pria Mutilasi Dalam Koper di Kabupaten Bogor, Tanpa Kepala dan Kaki
Baca juga: Keterangan Warga yang Lihat Koper Berisi Mayat Laki-laki Tanpa Kepala dan Kaki di Kabupaten Bogor
"Sebenarnya, Jalan Kampung Baru ini tergolong sepi, karena yang beraktivitas ya hanya warga Desa Singabangsa saja," tuturnya.
"Ramainya kalau pagi dan sore hari doang, yang lewat ya para pekerja atau anak-anak pergi dan pulang sekolah, makanya ditemuinnya tadi pagi jam 07.00 WIB," terangnya.
Ridwan menilai, aksi pelaku membuang jasad korban mutilasi tersebut dilakukan di malam hari.
Sebab, intensitas masyarakat yang melintas di Jalan Kampung Baru hanya hingga pukul 18.00 WIB.
"Pasti pelaku membuang koper (berisi potongan tubuh) itu malem-malem, karena disini jam 19.00 WIB aja udah sepi, enggak ada lagi warga yang beraktivitas," jelas Muhammad Ridwan.
Usai menemukan koper berisi jasad pria tanpa identitas itu, warga Desa Singabangsa langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.
Dan aparat Polsek Tenjo langsung mendatangi lokasi penemuan untuk melakukan olah TKP.
Selanjutnya, potongan tubuh korban mutilasi itu dibawa menuju Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. (m28)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.