Sakit Hati Sering Alami KDRT, Wanita Ini Ajak Anak dan Menantunya Bunuh Suami di Kamar
IM (49), pria di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ditemukan tewas di bawa jembatan Mangun Jaya, Jumat (17/3/2023).
TRIBUNTANGERANG.COM - IM (49), pria di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ditemukan tewas di bawa jembatan Mangun Jaya, Jumat (17/3/2023).
Jasad korban pertama kali ditemukan warga sekitar dengan kondisi penuh luka.
Belakangan diketahui, IM menjadi korban pembunuhan.
Baca juga: Kisah Kecil Rian DMasiv, Jarang Makan Enak dan Berpindah-pindah Rumah Kontrakan
Dan, pelaku pembunuhan merupakan orang terdekat korban seperti, istri, anak dan menantu.
Lantas Seperti Apa Kronologi Pembunuhan IM?
Melansir Sripoku.com, awalnya muncul anggapan bahwa korban tewas karena terjatuh dari jembatan.
Namun, dari hasil visum ditemukan sejumlah luka akibat senjata tajam di tubuh korban.
"Dari hasil visum sementara dari Puskesmas Babat Toman bahwa korban mengalami luka bacok di bagian leher belakang sebelah kanan," ujar Kapolsek Babat Toman, Iptu Vico Fairul Fajar.
"Kepala bagian belakang, siku tangan sebelah kanan, dan telapak tangan sebelah kiri," kata Vico.
Selain itu, dari hasil visum pihak kepolisian melakukan penyelidikan hingga menangkap pelaku pembunuhan.
Ternyata pelaku pembunuhan itu istri, anak dan menantu korban.
Adapun identitas masing-masing pelaku yakni istri korban NT (48), anak korban P (25) serta menantu korban berinisial FJ (25), dilansir Sripoku.com.
Kronologis Pembunuhan
Kabag Ops Polres Muba, Kompol M Ali mengatakan, pembunuhan itu berawal dari Rabu (15/3/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Kala itu, IM ribut dnegan NT, istrinya sehingga melaporkan pertengkaran itu pada anak dan menantunya.
Lalu, NT mengajak anak dan menantunya untuk membunuh suaminya.
Ia beralasan sudah tidak sanggup lagi hidup dengan korban lantaran sering mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB, korban kembali ke rumah dan minta dipijat oleh sang istri, dan kemudian korban tertidur," jelas M Ali.
"Karena masih kesal dengan perbuatan suami, NT langsung menemui anaknya dan meminta membangunkan menantunya FJ untuk membunuh korban," imbuhnya.
Pelaku telah menyiapkan parang yang kemudian dibawa menuju kamar tempat korban tidur.
Adapun peran masing-masing pelaku yakni, NT menindih kaki korban menggunakan tubuhnya.
Lalu, sang anak P menindih dan memegang tangan korban.
Sementara menantunya yakni FJ menganiaya korban menggunakan parang.
"Sekitar pukul 01.00 WIB, sang menantu membawa korban untuk dibuang ke Sungai Musi di Jembatan Mangun Jaya," katanya.
"Namun, karena dikira sudah dibuang ternyata jasad korban tersangkut di beton pada bawah jembatan," ungkapnya.
Baca juga: Pacar Mario Dandy Satrio Segera Disidangkan, Kini Dititipkan ke LPKS Jakarta Selatan
Ditemukan Bercak Darah di Mobil
Kejahatan ketiga pelaku terbongkar setelah pihak kepolisian curiga dengan gelagat FJ.
Polisi lantas melakukan pemeriksaan pada mobil Toyota Avanza BG 1779 QK.
Di mobil tersebut ditemukan sejumlah bercak darah.
Dari temuan itu, diketahui bahwa korban dihabisi oleh istri, anak, dan menantunya sendiri.
"Untuk ketiga pelaku sudah diamankan di Polres Muba, ketiganya diancam Pasal 340 KUHPidana Subsider 338 KUHPidana diancam pidana seumur hidup atau 20 tahun penjara," ucap M Ali.
Istri Korban: Saya Sudah Tidak Sanggup Lagi
Kepada polisi, NT mengaku nekat menghabisi suaminya karena sudah tidak tahan dengan perbuatan sang suami.
Sebab, korban kerap melakukan KDRT dan mengancam ingin membunuhnya.
"Saya sudah tidak sanggup lagi, Pak sama dia, dia itu suka memukul saya," ujarnya.
"Mengancam ingin membunuh, dan juga ia pakai narkoba. Selain itu, saya kesal karena ia sering bermain perempuan," katanya.
Kekesalan NT memuncak tatkala korban mengancam ingin membunuh dirinya.
Bahkan, kata NT, pelaku menusuk-nusuk kasur di rumah.
"Kasur ditusuk-tusuknya, dia tidak bekerja, untuk membeli narkoba maling dia," ujarnya.
"Saya kesal, Pak karena dia memukul di mana saja," katanya.
Sementara itu, FJ mengaku langsung membunuh mertuanya setelah dibangunkan oleh NT.
Ia pun langsung mengambil parang yang sudah ada di kamar.
"Saya membacok sebanyak lima kali, leher tiga kali, pundak satu kali, dan paha satu kali," ujarnya.
"Tidak ada perlawanan Pak, usai meninggal langsung saya bawa menggunakan mobil dan dibuang ke sungai," aku FJ.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Istri Ajak Anak dan Menantu Bunuh Suami, Mengaku Sudah Tidak Sanggup Lagi Di-KDRT
Sakit Hati Sering Alami KDRT
KDRT
Istri bunuh suami
Sakit Hati Berujung Pembunuhan
pembunuhan
Ditemukan Bercak Darah di Mobil
polisi
Musi Banyuasin
Sumatera Selatan
Tribuntangerang.com
Kisah Kecil Rian D'Masiv, Jarang Makan Enak dan Berpindah-pindah Rumah Kontrakan |
![]() |
---|
Pacar Mario Dandy Satrio Segera Disidangkan, Kini Dititipkan ke LPKS Jakarta Selatan |
![]() |
---|
Gisella Anastasia Menangis Sebut Masih Sayang dan Selalu Doakan Mantan Teman Hidupnya |
![]() |
---|
Catat 124 Lokasi Pemantauan Hilal Penentuan 1 Ramadan 2023 di Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
Profil Gatot Sugeng Wibowo, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.