Fakta Masjid di Jakarta Timur Punya Lima Pagoda, Ketua DKM Beberkan Maknanya

Tjia Kang Hoo merupakan seorang warga Jaktim keturunan China yang menjadi mualaf dan mengganti namanya menjadi Abdul Soleh

Editor: Ign Prayoga
TribunJakarta.com/Bima Putra
Masjid Tjia Kang Hoo di Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang masih dalam proses pembangunan, Kamis (30/3/2023). 

Pagoda kecil dibangun dua susun memiliki arti untuk mencapai kebahagiaan dunia, akhirat perlu ditempuh hubungan dengan Allah dan sesama makhluk hidup, baik manusia maupun mahluk hidup lain.

Ciri bangunan budaya Tionghoa tampak pada bentuk pagoda, sudut atap, warna merah, dan sejumlah ornamen.

Sementara ciri bangunan Betawi terlihat dari gigi balang atau lisplang perpaduan segitiga dan bulatan pada rumah-rumah Betawi.

Wildan mengatakan warga yang mayoritas berbeda keyakinan, menyambut baik pembangunan Masjid Tjia Kang Hoo. Sejak awal pembangunan mereka juga membantu.

"Siapa tahu ada (warga) yang ingin pindah ke muslim, kan alhamdulillah. Inginnya jalan ke depan seperti itu. Ini keinginan dari papah saya, membuat masjid dengan ornamen China," tutur Wildan.

Hingga kini proses pembangunan Masjid Tjia Kang Hoo sudah mencapai 60 persen, dan ditargetkan pada Idul Fitri 1444 Hijriah nanti sudah dapat digunakan untuk Salat Id berjemaah.

"Alhamdulillah warga antusias. Pada saat peletakan batu pertama warga non muslim datang semua, kumpul, pada bantu. RT yang non muslim juga turut membantu perizinan semua," kata Wildan.

Bagi warga RW 07 Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, toleransi agama dan budaya bukan hal baru karena sejak lama etnis Tionghoa hidup berdampingan dengan warga Betawi.

Dahulu banyak keturunan Tionghoa yang menikah dengan warga Betawi, sehingga perbedaan budaya dan agama dalam hidup bermasyarakat membuat toleransi menguat.

"Tidak ada perbedaan. Kita (etnis Tionghoa muslim) kan Imlek juga, bikin spanduk mengucapkan selamat Imlek. Kita mengucapkan itu kan ibaratnya menghormati, toleransi," ujar Wildan.

Bahkan saat peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Tjia Kang Hoo pada 8 Oktober 2022 lalu, pihak Kecamatan Pasar Rebo menyatakan akan menjadikan Masjid Tjia Kang Hoo sebagai ikon dan wisata religi.

Seorang warga setempat, Jemmy Gouw, salah satu keturunan Tionghoa yang menjadi mualaf, berharap Masjid Tjia Kang Hoo dapat membantu merubah citra Islam.

"Kita bertoleransi dengan saudara-saudara kita. Kita mau dakwah, kita mau kasih tahu ke saudara-saudara kita kalau muslim itu enggak seperti yang mereka pikir. Muslim itu kan damai," kata Jemmy.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved