Mahasiswi UIN Diculik
Mahasiswi Aktivis Kampus Jadi Korban Penculikan, Sebelumnya Terima Ancaman Lewat Instagram
Mahasiswi yang juga aktivis kampus UIN Banten diculik sekelompok orang. Sebelumnya korban menerima ancaman lewat Instagram. Apa tindakan polisi?
Penculikan tersebut diduga terkait dengan aktivitas SLW pada pemilihan umum (pemilu) di kampusnya.
Para penculik membawa SLW ke sebuah bangunan kosong.
Di tempat yang sepi tersebut, para pelaku mencium korban dan memaksa korban agar minum obat yang belum diketahui jenisnya.
Pelecehan itu dialami SLW ketika diinterogasi para pelaku.
Informasi ini diungkap Kanit Reskrim Polsek Menes Aiptu Aan Andriansyah.
"Di lokasi itu koban diinterogasi terkait pemilihan umum mahasiswa di UIN. Saat diinterogasi korban dicium dan dipaksa minum obat," ujarnya saat dihubungi TribunBanten.com, Rabu (5/4/2023).
Korban akhirnya ditinggalkan oleh pelaku di sebuah lokasi. Korban kemudian ditolong warga.
Aan Andriansyah menyatakan, SLW kemudian dilarikan ke RS Aulia Menes.
Kronologi
Aan Andriansyah mengungkapkan, penculikan terjadi saat korban sedang menunggu bus di halte perempatan Simanying, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Halte tersebut terletak di dekat rumah SLW.
Saat SLW menunggu bus tujuan Serang, muncul sebuah mobil Avanza warna silver berhenti di halte tersebut.
Sesaat kemudian tiga pria keluar dari Avanza. Mereka menodongkan pisau dan memaksa SLW mengikuti skenario yang sudah mereka siapkan.
"Korban yang diancam pisau diminta naik ke bus yang berhenti di halte. Di dalam bus itu korban diajak selfi, jadi seolah-olah sudah naik bus," ungkapnya.
Di dalam bus pula, korban dipukul pada bagian pundak, hingga pingsan. Kemudian, korban dimasukan ke dalam mobil Avanza dan dibawa ke arah Serang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.