Seleb

Nindy Ayunda Tak Takut Terseret Kasus Dito Mahendra soal Pencucian Uang dan Senjata Api Ilegal

Nama kekasih Nindy Ayunda itu menjadi pusat pemberitaan setelah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi menggeledah rumahnya.

Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Arie Puji Waluyo
Penyanyi Nindy Ayunda saat mendatangi kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kamis (6/4/2023). Nindy Ayunda yang dikabarkan menjalin asmara dengan Dito Mahendra mengaku tidak khawatir namanya disangkutpautkan dengan kasus kekasihnya ini. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Penyanyi Nindy Ayunda sudah setahun ini dikabarkan tengah menjalin tali asmara dengan pengusaha Dito Mahendra.

Nama kekasih Nindy Ayunda itu menjadi pusat pemberitaan setelah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumahnya.

Petugas KPK dalam penggeledahan rumah Dito Mahendra menemukan belasan pucuk senjata api.

Namun, saat dikonfirmasi kepada Nindy Ayunda tentang hubungan istimewanya dengan Dito Mahendra, dia tidak membantah atau membenarkannya.

"Maksud saya kenapa selama ini diam karena tidak ada yang perlu juga dijelaskan tentang hidup saya apalagi urusan pribadi saya," kata Nindy Ayunda.

Dia mengatakannya ketika ditemui di gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (6/4/2023).

"Saat ini saya sendiri juga nggak apa-apa diberitakan macam-macam karena yang tahu juga kita," katanya lagi.

Meski tidak memastikan hubungannya, Nindy Ayunda mengetahui betul kasus yang tengah disangkakan terhadap Dito Mahendra.

Dito Mahendra diduga terlibat tindak pidana pencucian uang (TPPU) Nurhadi hingga kepemilikan senjata api ilegal.

Wanita berusia 34 tahun ttu enggan banyak bicara kasus TPPU Nurhadi yang menyeret nama Dito Mahendra karena sudah ditangani KPK.

"Kalau penggeledahan, katanya penyidik KPK bawa dua koper dari penggeledahan itu, nyatanya tidak ada barang yang dibawa. Mungkin mereka bawa barang-barang mereka," ucapnya.

"Karena tidak ditemukan file apa pun dari hasil penggeledahan. Hasil itu sudah ditandangani lah," katanya

Terkait kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal, janda anak dua ini mengatakan, kabar beredar Dito Mahendra tidak memberi tahu soal keberadaan surat senjata itu.

"Katanya sembilan senpi tidak ada surat itu kan, 3 airsoft gun tidak perlu ada surat, 6 ada suratnya. Tapi lagi di proses di penyidikan dan sedang berjalan," ujarnya.

Dua kasus yang dijalani oleh Dito Mahendra tak membuat Nindy Ayunda takut  namanya terseret dan akan menjadi saksi.

"Enggak, saya enggak takut. Karena masalah saya dan dia beda," katanya.

Meski begitu, Nindy Ayunda memberikan dukungan penuh kepada Dito Mahendra yang sedang menghadapi dua masalah sekaligus.

"Ya semoga masalahnya cepat selesai," ujar Nindy Ayunda. 

Baca juga: Rumah Kekasih Nindy Ayunda Digeledah KPK Kasus Dugaan Pencucian Uang

Baca juga: Pengakuan Lia Karyati Saksi Kunci Penyekapan Kasus Nindy Ayunda: Sempat Mau Dibuang

Perlindungan saksi

Sementara itu, Nindy Ayunda membuat aduan dan laporan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Alasannya, dirinya merasa terancam dan mendapat dugaan teror dari sekelompok orang.

"Jadi kedatangan saya ke sini untuk membuat laporan dugaan ancaman dan teror sejak Minggu (2/4/2023) sampai Senin pagi," kata Nindy Ayunda.

Dia menceritakan kronologinya, bermula saat kedatangannya ke Palembang, Sumatera Selatan, Minggu pagi untuk menemui seseorang.

Sambil membawa cendera mata, kedatangan Nindy Ayunda diduga tidak disenangi dan diadang 10 orang yang mengaku sebagai preman setempat.

"Jadi ada 10 preman di depan rumah orang yang akan saya datangi. Saya diadang dan tidak bisa bertemu, sampai akhirnya saya kembali lagi ke Jakarta Minggu sore," ucapnya.

Nindy langsung pulang ke rumahnya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, untuk menemui adiknya.

Ketika menyuruh orang untuk pergi mengambil barang di satu tempat, ada tiga orang di depan rumah sekitar pukul 20.00 WIB.

"Info dari orang saya, tiga orang ini juga melakukan hal yang mencurigakan di depan rumah."

"Jam 10 malam, saya lagi makan sama adik saya, ART (asisten rumah tangga-Red) rumah bilang bertemu dengan bapa Dito Mahendra."

"Lalu saya menyuruhnya mengunci pintu. Kemudian saya lihat, ada oknum TNI menggunakan baju preman dan seragam sekitar 30 orang," katanya.

Oknum TNI itu masuk pekarangan rumah tanpa izin, merusak pintu garasi, menggedor, dan berteriak dari pukul 22.00 - 07.00 WIB.

"Semalaman saya tidak bisa tidur. Mau ibadah pun juga tidak tenang. Saya lemas sekali karena tertahan sampai jam 7 pagi," katanya.

Akhirnya, dia memberanikan diri melaporkan kejadian tersebut ke Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.

Bahkan, dia sudah mengetahui salah seorang oknum TNI yang diduga menerornya, pria berinisial HS pangkat Letkol Infantri.

"Kemudian baru hari ini saya mendatangi LPSK untuk melapor dan meminta bantuan. Kenapa? Karena saya dan anak-anak ini merasa tertekan, keluarga kami mengalami trauma," katanya.

Nindy Ayunda berharap aduan dan laporannya bisa langsung mendapatkan respon dari LPSK, agar dia tak lagi diteror dan diancam.

"Semoga pihak yang berwenang, khususnya LPSK bisa memberikan perlindungan ke keluarga kami," ujar Nindy Ayunda
 
 
 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved