Tergiur Gandakan Uang dari Mbah Slamet, Pasutri Ini Gadaikan Mobil dan Naik Bus ke Banjarnegara
Irsyad dan Wahyu Tri Ningsih, pasangan suami-istri asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung turut menjadi korban dukun Tohari alias Mbah Slamet
TRIBUNTANGERANG.COM- Irsyad dan Wahyu Tri Ningsih, pasangan suami-istri asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung turut menjadi korban dukun Tohari alias Mbah Slamet.
Informasi yang berkembang Irsyad dan Tri mengunjungi dukun pengganda uang sebanyak tiga kali di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Saat berkunjung pertama dan kedua, Irsyad dan Tri selamat dari maut alias belum dibunuh.
Baca juga: Jan Ethes Ikut Presiden Jokowi Bagi-bagi Amplop Berisi Rp 250 Ribu: Terima Kasih Pak Jokowi
Irsyad dan Tri kemudian tewas saat kunjungan ketiganya.
Penjelasan Polda Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyampaikan, korban mengenal Mbah Slamet dari seseorang berinisial K pada April 2021.
"Kata K kepada korban, ada padepokan di Jawa Tengah yang dapat menggandakan uang," kata Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Sabtu (8/4/2023).
Pandra mengatakan, para korban yang tergiur dengan informasi tersebut akhirnya memutuskan berangkat ke Banjarnegara, Jawa Tengah, menemui Mbah Slamet.
Korban Irsyad dan Tri, lanjut Pandra, menetap selama 3 minggu di Banjarnegara, sebelum akhirnya pulang ke Lampung.
"Setelah satu minggu berada di Lampung, korban Irsad mendapatkan kabar dari korban Suheri, penggandaan uangnya berhasil. Tetapi, uang tersebut dirampok orang yang tidak dikenal," jelas Pandra.
Kemudian, pada akhir Juni 2021, terus Pandra, korban kembali berangkat ke Banjarnegara kembali menemui Mbah Slamet dan menjalankan ritual menggandakan uang.
Namun, saat pasutri asal Pesawaran itu tiba, Mbah Slamet mengatakan jika ritualnya salah.
"Jadi korban harus menunggu selama 40 hari untuk dilakukan ritual kembali, setelah empat hari berada di Banjarnegara mereka pun pulang lagi ke Lampung," tutur Pandra.
Selanjutnya, pada 9 September 2021, Irsad bersama istrinya bertolak lagi ke Banjarnegara, lantaran mendapat telepon dari Mbah Slamet agar segera menemuinya.
Kedua korban pun akhirnya berangkat menggunakan bus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.