Kupang Memanas, Polisi dan PM Bentrok, Berawal dari Pertandingan Futsal di GOR Oepoi
Bentrok antara polisi dan Polisi Militer TNI AD di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan 4 korban terluka dan sejumlah kendaraan rusak
Johni menganggap kerusuhan yang berujung pada pengrusakan ini bukan akibat mobilisasi massa dari oknum polisi maupun Polisi Militer TNI AD.
Menurutnya, kerusuhan terjadi lantaran jiwa korsa dari tiap anggota yang terpicu dari tersebarnya video ataupun foto bentrokan awal yang terjadi di GOR Oepoi.
Dari hal tersebut, Johni menilai jiwa korsa menimbulkan tindakan spontan dari anggota polisi maupun POM-AD sehingga kerusuhan tidak dapat dihindarkan.
"Kalau saya rasa itu bukan mobilisasi, itu tindakan spontanitas karena ada video-video yang beredar," katanya.
"Zaman teknologi yang canggih ini, dalam hitungan detik, semua informasi tersebar, kemudian itu ada semacam jiwa korsa dan mencari penyebab bentrokan tersebut," ujar dia.
"Kemudian melampiaskanlah emosinya di situ. Jadi ini spontanitas daripada anggota, tidak ada mobilisasi. Tidak mungkin ada seperti itu," bebernya.
Johni menyatakan, jika kerusuhan yang meluas merupakan sebuah mobilisasi, maka para anggota polisi maupun PM akan membawa senjata.
Sanksi bagi Personel yang Terlibat
Buntut dari bentrokan ini, Johni mengungkapkan, pihaknya dan TNI akan membentuk investigasi untuk memproses kasus ini.
Kemudian bagi anggota Polri dan TNI yang terlibat akan ditindak.
"Jadi nanti hasil investigasi tersebut diserahkan kepada masing-masing kesatuan. Masing-masing kesatuan yang akan melakukan penindakan, proses hukum terhadap anggotanya yang terlibat," tuturnya.
Selanjutnya, Johni mengatakan pos-pos pengamanan Lebaran 2023 yang turut dirusak akibat bentrok akan dibangun kembali antara Polri-TNI.
Pasca bentrokan, katanya, patroli gabungan akan digelar dengan kerjasama antara Polri dan TNI.
"Tujuannya untuk memberikan rasa nyaman, rasa aman pada masyarakat di dalam aktivitas mereka, terutama menyambut Idul Fitri," ujarnya.
Johni juga mengimbau kepada anggota Polri-TNI agar tidak melakukan tindakan provokatif, menghasut, dan anarkis.
Di sisi lain, Johni mengungkapkan akan memeriksa pihak panitia penyelenggara yang disebutnya tidak memiliki izin untuk menyelenggarakan pertandingan futsal di GOR Oepoi tersebut.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Dianggap Tak Mampu Hadirkan Ronaldo ke Kupang, Susi Katipana: Lihat Saja Nanti, Ronaldo Pasti Datang |
|
|---|
| Respons Dokter Susi Maria Katipana Soal Kedatangan Ronaldo yang Diduga cuma Hoaks ke Bumi Flobamora |
|
|---|
| 5 Fakta yang Menguatkan Kabar Kedatangan Cristiano Ronaldo ke Kupang Diduga cuma Hoaks |
|
|---|
| Fakta-fakta Ini Membuat Peluang Ronaldo Datang ke Kupang Semakin Sulit Terwujud |
|
|---|
| Dugaan Hoaks Kedatangan Ronaldo ke Kupang, Absen di Jakarta, Polda NTT Tak Terima Surat Pengamanan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/bentrok-polisi-x-pm-di-kupang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.