Pasca-Lebaran 2023, Pedagang Pasar Ngeluh Harga Telur Ayam di Kabupaten Tangerang Meroket

Harga telur ayam rasa di sejumlah pasar tradisional dan toko sembako di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang meroket.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Jefri Susetio
Istimewa
ILUSTRASI-- Harga telur ayam rasa di sejumlah pasar tradisional dan toko sembako di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang meroket. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Harga telur ayam rasa di sejumlah pasar tradisional dan toko sembako di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang meroket.

Santi, pedagang telur ayam di Pasar Gudang Tigaraksa mengatakan, kenaikan harga telur ayam terjadi sepekan setelah Lebaran.

Akan tetapi hingga saat ini, harga telur ayam belum juga turun.

Baca juga: Penjelasan Disperindag Tangerang Soal Meroketnya Harga Telur Ayam, Bawang dan Cabai

"Sudah hampir seminggu harga telur terus naik, mulai dari Rp 31.000 per kilogram. Sampai sekarang jadi Rp 32.000 perkilogramnya," ujar Santi (42), Rabu (17/5/2023).

Santi menambahkan, saban hari harga telur ayam mengalami kenaikan sebesar Rp 1000.

Oleh karena itu, lonjakan harga telur ayam itu bisa dikatakan tinggi bila dibandingkan dengan sebelumnya.

Sebelumnya harga ayam berkisar Rp 27.000 hingga Rp 28000 perkilogramnya.

"Harga telur sekarang ini sudah terbilang tinggi banget, karena harga sebelumnya hanya Rp 28.000 per kilogramnya," kata dia.

"Tapi kami (pedagang) mau gimana lagi, hanya bisa menyesuaikan, abis dari setelah Hari Raya Lebaran 2023 lalu terus naik harganya," ujarnya.

Pernyataan serupa disampaikan Husen, pedagang Pasar Gudang Tigaraksa, Tangerang.

Menurutnya, kenaikan harga telur ayam berdampak pada penurunan omzet.

Pasalnya, banyak konsumen ataupun masyarakat yang batal membeli telur dalam jumlah besar lantaran harganya yang mahal.

"Biasanya banyak masyarakat seperti pedagang rumah makan itu belinya banyak. Tapi sekarang dikurangin karena harga lagi mahal," katanya.

Sementara itu, untuk masyarakat yang berbelanja untuk kebutuhan rumah tangga, jumlah pembelian telur menjadi dibatasi.

"Kalau konsumen untuk kebutuhan keluarga pembeliannya dikurangin, cuma setengah kilogram saja sekarang, yang tadi biasanya bisa beli 1kg," terang Husen.

Baca juga: Cerita Elah, Korban Perdagangan Manusia: Syarat Jadi Pekerja Migran di Timur Tengah Gampang Sekali

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved