Survei Setara: 33 Persen Siswa SMA Menganggap Mati Saat Memerangi Orang Beda Agama Bakal Masuk Surga
Hasil survei Setara Institute menunjukkan, ada potensi sikap inteloransi di kalangan siswa SMA
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Lembaga pro-demokrasi dan hak asasi manusia, Setara Institute baru-baru ini melakukan survei tentang toleransi di kalangan siswa SMA.
Hasil survei menunjukkan, banyak siswa SMA setuju bahwa mati saat memerangi orang tak seagama akan mendapat imbalan masuk surga,
Survei tersebut dilakukan di lima kota yakni Padang, Bandung, Bogor, Surabaya, dan Surakarta.
Hal ini diungkap Direktur Eksekutif Setara Institute Halili Hasani saat memaparkan hasil survei Setara Institute mengenai toleransi di siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Halili mengatakan, sebanyak 25,6 persen siswa SMA meyakini bahwa agama lain adalah aliran sesat. Angka tersebut termasuk besar untuk isu intoleran.
"Penyesatan itu ternyata disetujui oleh 25,6 persen. Jadi saya kira ya besar 25,6 persen itu. Besar dalam konteks toleransi, more than now is too many," kata Halili, di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023).
"Angka 0,1 persen itu sudah terlalu banyak. Kalau 1.000 orang dalam populasi kemudian 0,1 populasi terpapar, kan 0,1 persen ini potensial menghabisi yang lain, kalau itu dibiarkan dalam ruang kekerasan," sambungnya.
Temuan tersebut diperkuat dengan temuan bahwa siswa SMA meyakini, mati ketika memerangi orang yang tidak seagama dengannya akan membuat mereka masuk surga.
"Mati akibat memerangi orang yang tidak segama dengan saya akan mendapatkan surga di sisi Tuhan dan yang setuju 33 persen. Tinggi sekali," ucap Halili.
Survei yang dilakukan pada Januari-Maret 2023 ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sekolah-sekolah yang dituju.
Selanjutnya, surveyor mengambil sampling dengan metode simple random sampling untuk menetapkan siswa SMA sebagai responden.
Adapun jumlah sampel sebanyak 947, dengan mengambil margin of error 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Viral Emak-emak Ngamuk Larang Warga Ibadah di Rumah, Ternyata Seorang ASN di Kota Bekasi |
![]() |
---|
Tempat Ibadah di Depok Digeruduk Massa, Polisi Nyatakan Tidak Ada Penyerangan |
![]() |
---|
Jadi Minoritas di Sekolah, Siswi Kelas 2 SD Karawang Dipaksa Pakai Jilbab dan Di-bully |
![]() |
---|
Kronologi Intoleransi di SMAN 52 Jakarta, Wakil Kepala Sekolah yang Melakukan Tak Lagi Mengajar |
![]() |
---|
Setara Institute Pandang Pemkot Cilegon Ironi, Gereja Ditolak, Diskotek Dibangun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.