Literasi

Ibu Muda Lebih Tertarik Medsos Ketimbang Membaca, Perpusnas Dorong TPBIS untuk Atasi Stunting

Stunting tidak hanya berfokus pada kemiskinan, namun juga ketidakberdayaan orang tua atas asupan buah hati.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Ign Agung Nugroho
Istimewa
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Adin Bondar. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) mendorong pelaksanaan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menjadi satu perencanaan yang terintegrasi dan holistik.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Adin Bondar mengatakan, TPBIS yang terintegrasi dan holistik dibutuhkan agar semua permasalahan produktivitas masyarakat dapat ditingkatkan, termasuk permasalahan stunting.

Menurutnya, stunting tidak hanya berfokus pada kemiskinan, namun juga ketidakberdayaan orang tua atas asupan buah hati.

“Stunting bukan seluruhnya karena faktor kemiskinan, tetapi ada ketidakberdayaan karena tidak membaca. Ibu-ibu muda saat ini terlalu banyak bermain medsos sementara resources kita sangat tinggi, tersedia semuanya. Butuh strategi agar diseminasi informasi dapat terlaksana dengan baik,” kata Adin dalam sambutan pada kegiatan Sosialisasi Regulasi Perka No. 3 Tahun 2023 Tentang TPBIS dan Pedoman Replikasi TPBIS secara daring, Jumat (19/5/2023).

 

 

Dia menekankan agar kolaborasi antar stakeholder di tingkat nasional dan daerah senantiasa dipelihara dan dikembangkan, khususnya kerja sama dengan sektor swasta dan organisasi lain.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan program yang sudah berlangsung sejak 2018 ini.

Pada kesempatan sama, Plt. Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Didik Darmanto, menyampaikan perpustakaan berperan penting dalam upaya peningkatkan sumber daya manusia (SDM) karena menjadi sarana pendukung utama sebagai tempat sumber informasi dan pengetahuan yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Didik menegaskan program TPBIS bertujuan meneguhkan komitmen bersama, baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk berinvestasi dalam pembangunan manusia.

 

Baca juga: Perpusnas Luncurkan Buku Literasi Kunci Negara Produsen, Begini Tanggapan Penulis dan Akademisi 

 

“Melalui program TPBIS, kita juga ingin membangun komitmen bersama bahwa literasi itu penting untuk pembangunan SDM,” ujarnya.

Kegiatan prioritas peningkatan budaya literasi dalam RPJMN 2020-2024 disejajarkan dengan kreativitas dan inovasi karena saling terkait dan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas SDM, serta berkontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Bappenas berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan literasi pada umumnya dan juga TPBIS. Pada hari ini, Bappenas melakukan konsultasi publik rancangan awal RPJPN 2025-2045 untuk memastikan bahwa upaya guna peningkatan budaya literasi, kreativitas, dan inovasi nanti akan menjadi bagian penting pada 20 tahun yang akan datang," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved