Literasi

Ibu Muda Lebih Tertarik Medsos Ketimbang Membaca, Perpusnas Dorong TPBIS untuk Atasi Stunting

Stunting tidak hanya berfokus pada kemiskinan, namun juga ketidakberdayaan orang tua atas asupan buah hati.

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Ign Agung Nugroho
Istimewa
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Adin Bondar. 

"Kemudian nanti tahapannya bisa kita kawal dalam rencana pembangunan lima tahunan,” sambung Didik. 

Pustakawan ahli utama Perpusnas, Woro Titi Haryanti, memaparkan urgensi untuk mereplikasi program TPBIS berdasarkan Peraturan Perpusnas No. 3 Tahun 2023 Tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial antara lain luas wilayah Indonesia, kondisi geografis Indonesia, jumlah perpustakaan di Indonesia, keterbatasan resources, peningkatan inklusi sosial, kesetaraan, dan pemberdayaan masyarakat.

 

Baca juga: Bunda Literasi Kota Tangerang Diharapkan Jadi Penggerak Masyarakat Gemar Membaca

 

“Kenapa harus direplikasi? Karena Perpusnas tidak sanggup melakukannya sendiri, sehingga harus melakukannya bersama. Dengan demikian semua lapisan masyarakat termasuk kelompok yang rentan atau pinggiran dapat mengakses dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Nani Suryani melaporkan Perpusnas telah memberikan dukungan bantuan program TPBIS ke 34 provinsi, 296 kabupaten/kota dan 1696 desa/kelurahan.

"Sampai dengan Februari 2023, TPBIS telah direplikasi di 1.205 desa/kelurahan di 26 provinsi dengan sumber anggaran APBD dan/atau sumber lain," katanya. 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved