Arzeti Bilbina Tak Gentar Banyak Pesaing dari Kalangan Artis Jadi Caleg di DPR RI

"Jadi gimana caranya aku bisa dekat dengan masyarakat di daerah pemilihan (dapil) ku, enggak cuma pas kampanye saja."

"Selama ini aku sering ke dapil, buat dengar aspirasi pemilihku," ujar Arzeti Bilbina yang sudah 10 tahun berpolitik.

Arzeti Bilbina kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2024-2029, dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) PKB lewat Dapil Jawa Timur 1, meliputi Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Arzeti Bilbina Nyaleg DPR RI Lagi, katanya Masih Ada yang Harus Diselesaikan

Baca juga: Arzeti Bilbina Seperti Bisul Pecah setelah Sidang Disertasi Terbuka dan Raih Gelar Doktor

Sakit kepala dan meriang

Arzeti Bilbina masih betah berkiprah di panggung politik yang sudah dijalani hampir 10 tahun ini.

Dia menjadi anggota DPR RI tahun 2015. Kemudian, dia kembali menjadi anggota legislatif ketika berhasil memenangkan suara pada Pemilu 2019-2024.

Meski hampir 10 tahun berkecimpung menjadi politisi, dia masih cemas hingga sakit kepala ketika menyambut tahun politik.

"Masuk tahun politik, ya semua yang mencalonkan pada sakit kepala dan meriang," kata Arzeti Bilbina.

Kembali bekerja keras dan terjun ke masyarakat ke dapilnya menjadi agendanya setelah fokus membahas aturan di DPR RI.

"Kalau tahun politik gemeteran ya dan panas dingin kalau udah bahas ini, harus turun ke lapangan dan pergerakannya harus masif lagi," ucapnya.

Menurut dia, setelah terpilih sebagai wakil rakyat, fokusnya mewujudkan aspirasi pemilihnya.

"Itu selama tiga tahun seperti itu. Masuk tahun keempat dan kelima full tempur lagi bertemu pemilih saya di dapil. Tapi di situ dinamikanya."

"Karena zaman dulu itu, setiap orang mau nyaleg, takut untuk mempromosikan diri. Mereka takut tidak ada yang milih. Tapi zaman sekarang, kita yang harus mempromosikan diri," ujarnya.

Selama bekerja menjadi anggota DPR RI, Arzeti Bilbina berusaha menjaga hubungan pekerjaan yang harmonis antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat.

"Karena antara pemerintah, DPR, dan masyarakat harus berkorelasi dengan baik, demi kemajuan Indonesia ini," ujar Arzeti Bilbina.