Literasi
Bentuk Insan Berpengetahuan, Perpuspas Tingkatan Literasi Masyarakat dengan Gemar Membaca
Masyarakat dengan literasi tinggi secara masif akan membentuk masyarakat yang berpengetahuan (learning society).
TRIBUNTANGERANG.COM - Masyarakat dengan literasi tinggi secara masif akan membentuk masyarakat yang berpengetahuan (learning society).
Sebab, mereka mampu memahami dinamika lingkungannya dengan baik dan memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan efesien sebagai upaya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan hidup.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas ) Muhammad Syarif Bando dalam kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Kesejahteraan dengan tema 'Literasi untuk Masa Depan yang Sejahtera', yang berlangsung secara hybrid di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (19/6/2023).
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK yakni sebesar 9,42 persen atau sekitar 13 juta orang.
Jumlah ini menjadi yang tertinggi dibandingkan lulusan SMA sebesar 8,57 persen dan SMP sebesar 5,95 persen dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 143,72 juta orang.
Baca juga: Webinar Literasi Digital: Hati-hati Rekam Jejak Digital, Jangan Dianggap Sepele
Menurut Syarif Bando, hal itu disebabkan oleh kurikulum SMK yang belum sesuai dengan Dunia Usaha dan Usaha Industri (DUDI).
Karena pembelajaran yang diberikan hanya berbasis kepada aspek teoretis.
Selain itu, pembelajaran belum menyesuaikan dengan kebutuhan revolusi industri 4.0, yang seharusnya lulusan SMK sudah siap kerja dan terserap oleh dunia kerja atau industri.
“Kondisi yang tidak link dan match dengan DUDI harus segera diatasi," katanya.
"Dalam hal ini, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) membuat perpustakaan bertransformasi menjadi tempat masyarakat mendapatkan pendampingan dan pelatihan keterampilan lunak (soft skill) berbasis bahan bacaan ilmu terapan untuk menghasilkan barang/jasa yang berkualitas,” tambahnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Syaifudian menyampaikan bahwa Perpusnas karena telah menjadi salah satu perpustakaan terbaik di dunia dengan segudang penghargaan yang diperoleh.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.