Nur Fai'dh Terbantu Jadi Peserta JKN, Tidak Keluarkan Biaya Pengobatan Operasi Sang Anak
Nur Fai’dh (33) bersama istrinya sempat merasa was-was saat Ananda Adrian Prakoso (6) anaknya menjalani operasi pencabutan pen beberapa waktu lalu
TRIBUNTANGERANG.COM -Hati orang tua mana yang tidak sedih dan hancur melihat sang anak sakit.
Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa sang anak harus menjalani tindakan operasi.
Perasaan itu yang tengah dirasakan oleh Nur Fai’dh (33) bersama sang istri.
Baca juga: Ratna Bersyukur Jadi Peserta JKN, Kini Tidak Lagi Bayar Biaya Pengobatan Hingga Puluhan Juta
Ananda Adrian Prakoso (6) anaknya baru saja menjalani operasi pencabutan pen beberapa waktu yang lalu.
Sadar akan biaya yang besar, Fai’dh menggantung harapan pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Jadi anak saya sampai harus tindakan operasi karena jatuh dari sepeda. Namanya anak kecil baru bisa naik sepeda jadi terlalu bersemangat. Waktu jatuh langsung dia nangis kencang dan kami periksa semua badannya, ternyata tangannya tertindih. Segera kami bawa ke IGD. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyebutkan kalau tangannya patah dan harus segera dijadwalkan untuk operasi. Beruntungnya, dokter yang menangani belum ada jadwal operasi sehingga operasi dijadwalkan esok harinya,” ujar Fai’dh saat ditemui belum lama ini.
Menurut Fai’dh seluruh prosesnya sangat cepat. Ia juga mengacungi jempol untuk kesigapan para petugas medis menangani sang anak yang saat itu dalam kondisi darurat.
Tidak pernah terbayangkan saat itu anaknya yang masih kecil harus menjalani tindakan operasi.
Beban pikiran Fai’dh bertambah mengingat tindakan operasi memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Namun, rasa khawatirnya hilang mengingat Kartu JKN yang ia miliki dapat memberikan solusi atas kondisinya saat itu.
"Pastinya yang terpikirkan pertama kali adalah soal biaya. Tidak mungkin hanya mengeluarkan biaya ratusan ribu, pastinya akan mencapai biaya puluhan juta rupiah. Dengan adanya JKN bagaikan solusi ditengah musibah yang saat itu kami hadapi. Biaya yang besar bukan lagi menjadi persoalan buat kami sekeluarga. Kami beruntung memiliki Kartu JKN. Hati menjadi lebih tenang karena anak terobati dan persoalan biaya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan melalui Program JKN,” cerita Fai’dh.
Fai’dh menyebutkan jika ia mengetahui perkiraan biaya untuk tindakan operasi pencabutan pen sang anak.
Biaya tindakannya saat ini lebih besar dibandingkan dengan operasi awal.
Biaya tindakan operasi pencabutan pen ini mencapai tiga puluh juta rupiah.
Menyadari biaya yang begitu besar hingga puluhan juta rupiah, Fai’dh merasa bersyukur JKN dapat membantu sang anak sehingga penanganannya menjadi tidak terhambat akibat biaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.