Pria Ciledug Simpan Mayat Bayi Dalam Kulkas, Berdalih Tak Punya Uang untuk Memakamkan

Seorang pria penghuni rumah kontrakan di Ciledug menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas karena tak punya uang untuk memakamkan mayat bayinya.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Ign Prayoga
SHUTTERSTOCK/DOVZHYKOV ANDRIY | KOMPAS.com
Ilustrasi menyimpan daging di freezer 

TRIBUNTANGERANG.COM, CILEDUG - Sebuah kabar menggegerkan datang dari Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

Seorang pria berusia 30 tahun berinisial S, diketahui menyimpan jasad bayinya di dalam kulkas.

Hal ini dilakukan S karena dia tidak punya uang untuk memakamkan darah dagingnya tersebut.

S merupakan penghuni sebuah rumah kontrakan di Jalan Tanah Seratus, RT 03 RW 05, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Bayi tersebut meninggal dalam kandungan istri S. Bayi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya pada Minggu (2/7/2023).

S yang bingung tak punya uang untuk memakamkan anaknya, lalu menyimpan jasad bayi tersebut di dalam freezer kulkas.

Keberadaan jasad bayi di dalam kulkas diketahui oleh warga setelah dua hari setelah S membawa pulang mayat bayi tersebut.

Saat ditemukan kondisi jasad bayi sudah dalam keadaan membeku.

Jasad bayi S kemudian dimakamkan pada Selasa, (4/7/2023).

Dikutip dari Instagram @infotangerang_, Camat Ciledug, Marwan membenarkan adanya kejadian tersebut.

Menurut Marwan, perihal jasad bayi di dalam kulkas, awalnya dilaporkan warga ke aparat Kelurahan Sudimara Jaya.

"Ada yang lapor ke kelurahan kalau ada (warga) yang meninggal di RT 03 RW 12,” ujarnya.

Menurut Marwan saat menerima laporan tersebut petugas dari Kelurahan Sudimara Jaya langsung menuju lokasi.

Namun petugas dikejutkan dengan kondisi mayat bayi yang disimpan di freezer.

"Staf kelurahan mendatangi lah ke rumah tersebut dan ternyata bayinya ada di dalam freezer kulkas," ujarnya.

Marwan mengaku saat itu petugas langsung meminta keterangan dari ayah bayi tersebut.

Pria tersebut kemudian memberi penjelasan bahwa bayinya meninggal dalam kandungan.

“Ibunya pun sampai sekarang masih berada di rumah sakit,” ujar Marwan.

Dari data yang diterima bayi malang itu meninggal pada Minggu 2 Juli 2023 dan akhirnya dimakamkan Selasa (4/7/2023) setelah dua hari disimpan di dalam kulkas.

Marwan memastikan petugas dari kelurahan masih mendampingi keluarga bayi itu untuk mengurus administrasi pemakaman dan membuat KTP.

"Karena mereka baru tinggal di sini, tidak lapor RT bahkan. Tapi kita sudah urus dan sudah kita bantu untuk memakamkan jasad bayi di Selapajang. Sekarang staf kami juga membantu yang bersangkutan untuk membuat KTP sini agar bisa menggunakan BPJS,” kata Marwan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved