Kisah Inspiratif

Kisah Sukses Onih, Wanita Asal Sodong Tangerang yang Hidupi 3 Anak dari Produksi Opak

Panas terik matahari tak menyurutkan semangat Onih, untuk menjajakan opak hasil produksinya dalam bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joko Supriyanto
Tribuntangerang.com/Nurmahadi
PENJUAL OPAK - Onih (35) seorang produsen opak asal Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, yang sukses hidupi tiga anaknya dari usaha opak. (Tribuntangerang.com/Nurmahadi)    

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Panas terik matahari tak menyurutkan semangat Onih, untuk menjajakan opak hasil produksinya dalam bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (15/11/2025). 

Puluhan kantong kresek berisi opak itu tampak berjejer di stand bazar milik Onih

Camilan tradisional berbahan dasar singkong itu menjadi salah satu idola dalam bazar UMKM tersebut. Selain renyah, opak juga memiliki cita rasa yang asin dan gurih. 

"Sampai siang ini alhamdulillah udah kejual 15-an bungkus, yang mateng sama yang mentah," ucapnya sambil tersenyum saat diwawancarai Tribuntangerang.com.

Satu bungkus berisi lima keping opak matang dijual Onih seharga Rp10.000, sementara yang mentah dijual Rp7.500 per bungkus. 

Dalam sehari wanita berusia 35 tahun itu bisa memproduksi hingga lebih dari 50 kantong. 

Biasanya pembeli berasal dari wilayah Kabupaten Tangerang yang datang langsung ke rumah Onih, baik untuk dikonsumsi maupun dijual kembali. 

"Sehari kalau lagi sepi bisa habis 30 kantong opak mentah," kata Onih

Tak hanya di wilayah Tangerang, opak buatan Onih juga berhasil di jual ke luar kota, salah satunya Pulau Seribu. 

Onih bercerita mulai memproduksi opak sejak tahun 2012, setelah ditinggal sang suami. 

Tak ada kehadiran tulang punggung membuat Onih harus memutar otak demi menghidupi ketiga anaknya. 

Baca juga: Kisah Mantan Napi Narkoba Jadi Barista di Bapas Jakbar: Dulu Dunia Malam, Kini Cari Rezeki Halal

Dari situ lah dia terpikirkan ide untuk memproduksi opak sambil dibantu sang ibu. 

Bermodalkan uang Rp100.000 dia mulai mencari bahan baku singkong kemudian memproduksi opak. 

"Suami saya meninggal, akhirnya saya coba cari penghasilan buat hidupin anak-anak, akhirnya saya coba lah produksi opak ini," katanya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved