PPDB

Juara 2 Piala Wali Kota Tangerang Gagal SMA Negeri, Tak Lolos PPDB Jalur Prestasi

Siswa SMP pemilik prestasi non-akademik Piala Wali Kota Tangerang, gagal menembus PPDB jalur prestasi

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Prayoga
dindikbud.bantenprov.go.id
Pj Gubernur Banten Al Muktabar melakukan verifikasi faktual ke sejumlah rumah siswa yang lolos PPDB jalur zonasi pada SMA Negeri 1 Kota Serang, Rabu (12/7/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Provinsi Banten kembali dikeluhkan masyarakat.

Setelah sebelumnya mencuat isu merekayasa tempat tinggal dengan menumpang Kartu Keluarga (KK), hingga adanya dugaan praktik jual beli kursi, PPDB SMAN di Provinsi Banten kembali menjadi sorotan.

Kini, anak-anak berbakat yang mendaftar SMAN tujuan melalui jalur prestasi mengungkapkan rasa kekecewaanya.

Salah seorang diantaranya ialah RD, lulusan SMP Negeri 17 Kota Tangerang, yang tidak diterima di SMAN 7 Tangerang saat mendaftar PPDB lewat jalur prestasi.

Jalur prestasi yang didaftarkan RD pada PPDB SMAN Provinsi Banten adalah lewat jalur prestasi non akademik.

Pada jalur pendaftaran tersebut, RD melampirkan sertifikat dan piagam keberhasilannya menjadi Juara 2 Piala Wali Kota Tangerang

Namun naas, prestasi yang dibanggakannya tersebut masih belum mampu mengantarkannya mendapat SMAN yang diimpikan.

"PPDB kemarin saya daftar lewat jalur prestasi non akademik, karena saya punya sertifikat Juara 2 Piala Wali Kota Tangerang," ujar RD kepada TribunTangerang.com, Kamis (13/7/2023).

"Tapi ternyata meskipun saya bisa juara tingkat kota/kabupaten, tetap tidak bisa lulus SMA Negeri 7 Tangerang yang saya impikan," imbuhnya.

Selain karena kebanggaannya memiliki sertifikat dan piagam, alasan lain RD mendaftar PPDB jalur prestasi ialah lantaran tidak mungkin menggunakan jalur zonasi.

Pasalnya, RD yang tinggal di kawasan Cimone, Karawaci, Kota Tangerang itu, terlalu jauh secara radius jarak tempat tinggal apabila mendaftar lewat jalur zonasi.

"Saya tinggal di Cimone, semua temen-temen saya yang satu angkatan emang enggak ada yang masuk SMA Negeri sama sekali, bisa dibilang enggak punya sekolah," kata dia.

"Karena yang daftar lewat jalur zonasi sama sekali enggak ada yang lulus, makanya saya lewat jalur prestasi, eh ternyata enggak lulus juga," imbuhnya.

Menurutnya, dengan dilampirkannya sertifikat dan piagam runnir up Piala Wali Kota tersebut, ia telah mendapat keuntungan 10 poin.

Poin tersebut diberikan kepada tingkatan-tingkatan skala setiap perlombaan yang diikuti oleh para calon peserta didik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved