Museum Jakarta

Galeri Wayang Kota Tua Simpan Lebih dari 6.000 Koleksi, Salah Satunya Wayang Serial Unyil

Di Museum Wayang Kota Tua Jakarta terdapat lebih dari 6.000 koleksi wayang nusantara dan mancanegara yang tersimpan di dalamnya.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
Wartakotalive.com
Beberapa Koleksi wayang yang ada di dalam Museum Wayang Kota Tua Jakarta 

Ansor (40) selaku pemandu wisata di Museum Wayang menyebut, ragam koleksi tersebut mencakup beberapa jenis wayang di antaranya wayang kulit, wayang golek, wayang suket, wayang beber, wayang klitik, wayang lidi, hingga kaligrafi.

Ada pula sejumlah wayang orang, topeng, boneka wayang, serta wayang koleksi di luar Indonesia.

Menurutnya, koleksi wayang mancanegara itu bisa ada sebab di negara tersebut terdapat proses penyebaran islam melalui media wayang.

"Di sini di Museum Wayang, kami untuk saat ini punya kurang lebih 6.000 lebih koleksi. Itu terdiri dari berbagai jenis wayang, ada juga koleksi koleksi alat musik tradisional, ada juga koleksi topeng dan juga boneka-boneka dari mancanegara," ujar Ansor saat ditemui Warta Kota di Museum Wayang Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (15/7/2023). 

Anshor, pemandu wisata di Museum Wayang Kota Tua saat menceritakan sejarah Museum Wayang.
Anshor, pemandu wisata di Museum Wayang Kota Tua saat menceritakan sejarah Museum Wayang. (Wartakotalive.com)

Ansor berujar, koleksi-koleksi wayang tersebut didapat dari proses pengadaan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serta hibah para seniman dan pegiat wayang.

Sehingga, jumlahnya bisa mencapai ribuan. 

"Untuk di kami emang pengadaan ataupun ada juga yang hibah dari kolektornya sendiri ataupun senimannya yang hibah ke kami," jelas Ansor.

"Ataupun juga beliau merasa sudah tidak mampu merawatnya sendiri, disimpan ke kami," lanjutnya.

Ansor mengatakan, berkunjung ke Museum Wayang dapat membuat pengunjung menikmati sensasi masuk ke dalam lorong sejarah yang sarat akan nilai-nilai filosofis.

"Pada 2003 pun mendapatkan perluasan (Museum Wayang) jadi bangunan yang lama, dapat hibah perluasan dari Probosutedjo, direnovasi ulang tahun 2003," kata Ansor.

"Pun di dalam wayang banyak filosofi atau maknanya bukan hanya sekadar tokoh, tapi di dalamnya ada istilah-istilah atau simbol-simbol dari karakter wayang," imbuhnya. 

Sementara itu, salah satu pengunjung museum Dyandra (18) mengaku sengaja datang demi menengok koleksi pewayangan nusantara.

Menurutnya, berkunjung ke Museum Wayang dapat menambah rasa nasionalis sebagai generasi muda.

Selain itu, kata dia, harga masuk yang murah serta koleksi yang lengkap membuat Museum Wayang layak direkomendasikan.

"Buat isi museumnya banyak, manarik bisa eksplor lebih banyak tentang wayang, lebih banyak juga jenisnya," kata Dyandra saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved