FAKTA Seorang Pria Sempat Dituduh Provokator Karena Bawa Batu di Laga Persija vs Persebaya di GBK
seorang pria sempat dituduh sebagai provokator di laga persija vs persebaya ternyata ini Fakta sebenarnya.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
TRIBUNTANGERANG.COM - Di laga Persija vs Persebaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) beberapa waktu lalu sempat dikabarkan terjadi kericuhan sebelum pertandinga dimulai.
Seorang pria yang mengenakan sweater hitam sempat terekam kamera berlari serta membawa batu.
Beberapa suporter sempat meneriaki pria itu, namun pria itu berhasil dihentikan oleh petugas kepolisian.
Setelah kejadian itu, diketahui jika pria tersebut adalah bernama Ade Mbois (21), seorang pria asal Surabaya.
Ia membeberkan apa yang dia alami saat pertandingan Persija vs Persebaya di GBK itu.
Dikutip, Wartakotalive.com, Ade mengaku jika saat itu dirinya tengah lari usai disekap oleh oknum provokator yang tidak menyukai perdamaian antara The Jak dan Bonek.
Tak hanya itu, lanjut dia, Ade juga ditodong senjata tajam (sajam) berupa pisau lipat kecil oleh sekelompok orang yang jumlahnya kurang lebih 10 orang.
"Saya habis kena culik oleh oknum provokator yang tidak suka dengan perdamaian The Jak dan Bonek. Saya disekap, ditodong sajam, dan dihajar oleh kurang lebih 10 orang, dan alhamdulillah saya bisa kabur," ujar Ade saat dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (3/8/2023).
Ade berujar, saat itu dirinya terpisah dengan tiga orang temannya yang juga hendak menonton pertandingan antara Persija vs Persebaya di SUGBK.
Ade terpisah dari rombongan setelah ia membeli nasi kuning untuk mengganjal perut sebelum menonton bola.
Rupanya saat membeli nasi kuning tersebut, baik Ade maupun ketiga temannya ketahuan mengobrol menggunakan bahasa Jawa.
"Nah di situlah saat-saat terjadinya penculikan. Awalnya saya disekap lalu dihajar dulu, habis itu ditodong dan diinterogasi," ungkap Ade.
Ade menyampaikan, oknum itu menekanya untuk mengaku bahwasannya dia merupakan suporter Bonek.
Dia juga mengaku sempat diinterogasi sembari dipukuli dan dipaksa untuk menyerahkan dompet serta handphonenya.
"(Kalimat interogasi itu) dibarengi dengan pukul lagi. Saya berhasil lolos pada saat setelah mereka meminta HP dan dompet saya. Pada saat itu barulah saya berlari dan meminta tolong," jelas Ade.
Saat dirinya belari, lanjut dia, Ade masih menjinjing dua nasi kuning yang disimpannya di dalam kantung kresek putih.
Karena berlari kencang dan mimik wajahnya terlihat panik, dia pun diduga menjadi provokator keributan oleh petugas keamanan yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Polisi yang sebelumnya, mengira saya itu membawa sesuatu yang mencurigakan terlihat seperti sedang membawa bongkahan batu, lalu mengira saya sebagai provokator," kata Ade.
"Namun setelah polisi dan beberapa suporter sedang bermediasi, di situ dijelaskan bahwa ternyata saya hanya membawa tepak makan yang berisi dua nasi kuning," imbuh dia.
Ade berujar, dia dan teman-temannya tak berniat untuk membuat keributan saat pertandingan Persija vs Persebaya Surabaya di SUGBK.
Lebih dari itu, Ade mengaku hanya ingin bersilaturahmi dan membawa misi perdamaian.
"Datang ke Jakarta untuk bersilaturahmi dengan membawa misi perdamaian untuk kedua belah pihak suporter, meskipun saya sempat kena culik dan dihajar beberapa oknum," pungkasnya.
Diberitakan Warta Kota sebelumnya, jelang pertandingan Persija vs Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (30/7/2023), nampak terjadi sedikit kerusuhan di luar area SUGBK.
Pantauan di lokasi sekira pukul 16.40 WIB, nampak seorang pria berjaket hitam berlari kencang sembari diteriaki oleh sejumlah suporter Persija Jakarta yang berada di sekitar lokasi.
Pria itu nampak berlari dengan tangan kirinya memegang plastik putih yang berisikan bongkahan batu besar.
Dia berlari dari area luar trotoar gate G SUGBK menuju trotoar arah SPARK, dia melompat layaknya parkur untuk menghindari kejaran orang-orang yang memanggilnya.
"Woi, woi, woi!," teriak para suporter di sekitar GBK.
"Jangan lari woi," panggil salah satu orang di tengah petugas kepolisian ber-kaos 'Narcotics Police' berlari mengejar pria tersebut.
Beruntung, aksi itu berhasil dihentikan petugas kepolisian tersebut.
Ia lantas mengajak pria tersebut mengobrol.
Entah apa yang dibicarakan mereka. Pasalnya, saat Wartakotalive.com mencoba mendekat, sejumlah suporter Persija menghalau dan melarang untuk merekam.
"Jangan rekam rekam dong! Hapus enggak?!" ancam salah satu dari mereka.
"Enggak boleh asal ngerekam woi," sambung salah satu lainnya.
Bahkan setelah diberi tahu bahwa perekam merupakan media, mereka bersikukuh menekan tim Wartakotalive.com agar berhenti merekam.
Setelah itu, pria berbaju hitam itu tak nampak keberadaannya.
Sementara ketika Wartakotalive.com bertanya pada salah satu petugas kepolisian yang berada di sekitar lokasi, dia menyebut jika pria itu merupakan seorang provokator.
"Provokator itu," jawab petugas kepolisian singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi yang diterima Wartakotalive.com terkait insiden tersebut dan siapa pria yang disebut-sebut sebagai provokator.
Saat menanyakan pada petugas kepolisian berpangkat melati 2, dia enggan memberi jawaban.
"Udah diam, saya lagi pusing," katanya sembari mengatur pengamanan. (m40)
| Rizky Ridho Sendirian Kenakan Pita Hitam untuk Affan Kurniawan saat Persija Vs Dewa United |
|
|---|
| Respons The Jakmania Thom Haye Pilih Persib Bandung daripada Persija |
|
|---|
| Respons Carlos Pena Usai Persita Kalah Telak dari Mantan Timnya 4-0 di Jakarta International Stadium |
|
|---|
| Alasan Pelatih Persija Mauricio Souza Datangkan Gustavo Franca untuk Perkuat Persija Jakarta |
|
|---|
| Tiket Launching Tim Persija di JIS Mulai Rp200 Ribu, Ini Cara Beli via Persija Access |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.