Bayi Kritis
Cerita Chintia Suciati Bayinya Berusia 2 Bulan Kritis, Diduga Kelalaian Suster Beri Susu Formula
Chintia Suciati (29) menceritakan kondisi Lanala Ayudisa Halim yang terbaring kritis di RSAB Harapan Kita, diduga kelalaian suster beri susu formula
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
Namun lagi-lagi, kata dia, perawat yang mengurusi Nala menepis mentah-mentah pendapat Chintia.
Menurut perawat tersebut, gumpalan itu hanyalah feses saja, bukan darah.
Kembali Kritis
Hingga akhirnya karena tak kunjung ditangani, malam harinya anak keduanya itu mengalami anfal atau kejang-kejang.
Napasnya memberat hingga membuat dadanya kembang kempis begitu dalam.
Baca juga: Mukjizah Tuhan, Bayi 1 Tahun dan 5 Tahun Selamat dari Kecelakaan Pesawat Jatuh di Hutan Amazon
Di saat itulah, perawat tersebut panik dan memanggil dokter yang menangani saat Nala.
"Dokter IGD bilang, 'Bu begini dari jam berapa?' Dari pukul 07.00 WIB, 'Berarti udah lebih dari 10 kali ya?' Iya. Dokter bilang, 'Ibu enggak info ke suster?', karena susternya ada di situ, saya tunjuk. 'Saya sudah info sama suster ini' susternya diam saja," kata Chintia berkaca-kaca.
"Akhinya Nala dibawa ke ICU. Ternyata di ICU datanglah dokter ICU kalau Nala keadaannya itu udah kompleks banget, kritis, bahkan harapan hidupnya tuh kecil," katanya lagi.
Bahkan, ungkap Chintia, Nala mengalami pendarahan di kepalanya.
"Bahkan bibirnya pun udah miring-miring pas lagi kejang itu. Sampai kemaren itu masih miring-miring," pungkasnya.
Melihat kondisi putrinya jadi seperti itu, Chintia memutuskan untuk mempublikasikan di media sosial.
Ada Keadilan
Dia berharap, putrinya itu mendapatkan keadilan.
Atau seminimalnya, perawat yang mengurusi Nala dan diduga salah memberikan susu formula, meminta maaf kepadanya.
"Kemaren pun udah keluarkan statement ini belum clear, karena belum ada bentuk tanggungjawab. Dan mereka juga tanya 'Buat apa ibu blow up ini'. Saya jawab, 'Kalau kami enggak blow up, kalian tuh enggak ada itikad baik'. Dia bilang, 'Saya ada itikad baik, ini buktinya saya samperin ibu', ya itu karena nunggu viral dulu, aku bilang," kata Chintia.

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Chintia-Suciati-29.jpg)
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Nia-Kurniati-humas-RSAB.jpg) 
												      	:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Chintia-Suciati-29.jpg) 
												      	 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Emas-antam4.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Pacaran4.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Loker-Badan-Pengelola-Dana-Perkebunan.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/demo29.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Demo31.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.