Masih Diselidiki, Kemungkinan Bisnis Obat Terlarang Jadi Motif Pembunuhan Imam Masykur

Pomdam Jaya menangani kasus penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Paspampres dan menewaskan Imam Masykur.

Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Ign Prayoga
Kolase Serambinews.com
Praka Ridwan Manik, oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang diduga membunuh Imam Syakuri, warga Bireuen, Aceh. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), diduga melakukan penganiayaan hingga korban meninggal dunia.

Korban adalah seorang pemuda asal Aceh bernama Imam Masykur.

Sedangkan pelaku adalah Praka Riswandi Manik, anggota Paspampres yang bertugas mengurus motor-motor patroli dan pengawalan (patwal).

Riswandi Manik beraksi  bersama dua rekannya. Keduanya juga anggota TNI AD. 

Kasus ini ditangani Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).

Terkait penyelidikannya, Pomdam Jaya menggelar keterangan pers kasus penculikan dan penganiayaan yang  menewaskan Imam Masykur.

Pomdam Jaya merilis data ketiga oknum anggota TNI itu.

Mereka adalah Praka Riswandi Manik petugas Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan ( Paspampres), Praka HS anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat, dan Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda.

Selain ketiga oknum TNI tersebut, ada pula seorang warga sipil yang ikut terlibat dalam kasus penculikan berujung pembunuhan Imam Masykur.

Saat ini, ketiganya telah ditahan dan masih dalam pemeriksaan intensif Pomdan Jaya.

Dalam siaran langsung di Mapomdam Jaya yang disiarkan Kompas TV, Kepala Dispenad (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Hamim Tohari menunjukkan tampang ketiga tersangka pembunuhan Imam Masykur.

Resmi mengenakan baju tahanan berwarna kuning, Praka Riswandi Manik, Praka HS, dan Praka J kini berkepala plontos.

Perihal kronologi pembunuhan yang dilakukan ketiga tersangka, Brigadir Jenderal TNI Hamim Tohari mengurai penjelasan.

Bahwa mulanya ketiga pelaku hendak melakukan penculikan terhadap Imam Masykur.

Kini motif dan detail penculikan korban masih didalam penyidik Pomdam Jaya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved