Wali Kota Tangerang Yakin, Sumber Polusi Terbesar adalah Kendaraan Bermotor, Bukan Asap Pabrik
Industri di wilayah penyangga Jakarta, disebut menjadi penyebab masalah buruknya kualitas udara saat ini.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Prayoga
Buruknya kualitas udara yang terjadi saat ini berpotensi menimbulkan berbagai penyakit pada pernafasan manusia, diantaranya ialah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin bahkan mengungkapkan, angka penyakit ISPA yang melanda masyarakat Indonesia meroket pesat.
Padahal, penyakit ISPA dapat menyebabkan penderita mengalami TBC (tuberkulosis), pneumonia, infeksi paru klinis, hingga kanker paru-paru.
"Memang peningkatan kasus penyakit ISPA sedang tinggi terjadi saat ini, karena memang polusi udara yang sedang buruk, khususnya di Jabodetabek," ujar Budi Gunadi Sadikin saat datang ke Tangerang, Jumat (25/8/2023) lalu.
Kasus ISPA yang menyerang masyarakat Kabupaten Tangerang cukup tingi dan merata hampir seluruh di wilayah Kabupaten Tangerang dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dari 10 penyakit utama yang banyak menyerang masyarakat, terdapat 3 penyakit yang berpotensi besar disebabkan oleh kualitas udara yang buruk.
Yaitu Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), batuk dan juga pilek. Jumlah masyarakat yang memiliki penyakit tersebut cukup fantastis dalam 3 tahun terakhir.
Pada tahun 2020, jumlah penderita ISPA menembus angka 100 ribu jiwa, yaitu 106.060 jiwa. Jumlah penderita pilek 32.506 dan batuk sebanyak 28.485 orang.
Kemudian untuk data penyakit yang diderita warga Kabupaten Tangerang selama tahun 2021 yaitu 29.144 orang penderita batuk, 33.255 orang dan penderita ISPA 88.237 jiwa.
Teranyar, sebanyak 23 pasien yang menderita kasus ISPA telah ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang selama bulan Juli 2023.
Sementara untuk jumlah pasien ISPA yang ditangani RSUD Kabupaten Tangerang untuk bulan Agustus 2023, masih dalam tahap pendataan.
Banyaknya jumlah pasien ISPA yang menjalani pengobatan di RSUD Kabupaten Tangerang itu berkaitan dengan buruknya kualitas udara di wilayah Jabodetabek.
"Untuk penanganan kasus ISPA di RSUD Kabupaten Tangerang selama periode Juli 2023 saja terdapat 23 pasien, dengan rincian 12 kasus infeksi saluran pernapasan bagian atas akut, 5 kasus faringitis akut, 3 kasus tonsilitis akut, 3 kasus laringitis dan trakeitis akut," ungkap Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, dr Hilwani.
"Mengenai tingkat polusi udara di Jabodetabek yang kini terus mengalami penurunan kualitas kesehatan, tentunya akan berkaitan erat dengan kasus ISPA yang menjangkit masyarakat," sambungnya.
Tingginya penyakit ISPA yang menyerang masyarakat Kabupaten Tangerang disebabkan oleh, jumlah kasus yang merata hampir seluruh di wilayah tingkat kecamatan.
Atasi Polusi Udara, Pemkab Tangerang akan Dirikan Ruang Terbuka Hijau di 29 Kecamatan |
![]() |
---|
Jurnalis Warta Kota Network Gilbert Sem Sandro Akhiri Masa Lajang, Nikahi Widyanti Oktavia |
![]() |
---|
Wujudkan Kualitas Udara Bersih, Pemkot Tangerang Gandeng Tangcity Mall Gelar Uji Emisi Gratis |
![]() |
---|
Pesan Mendalam Arief Wismansyah untuk Pasangan Wali Kota Tangerang Terpilih Sachrudin-Maryono |
![]() |
---|
Arief Wismansyah Sambangi Kediaman Sachrudin Usai Unggul Quick Count Pilkada Kota Tangerang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.