Taman Ismail Marzuki

TIM Makin Glowing, Bawa Semangat Baru untuk Pembangunan Jakarta

Wajah TIM jadi modern dan bersinar setelah dipoles oleh Pemerintah DKI Jakarta lewat PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pada 2022.

|
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Nuri Yatul Hikmah
Salah satu sudut di Taman Ismail Marzuki (TIM). Wajah Taman Ismail Marzuki (TIM) sekarang sudah semakin modern setelah dipoles oleh Pemerintah DKI Jakarta lewat PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pada 2022 lalu. 

"TIM semata-mata untuk meningkatkan semangat kreativitas para seniman yang ada di Jakarta, bahkan juga dulu niatnya bukan Jakarta saja tapi dari daerah-daerah lain akan bertemu di titik ini," kata  Chandrian Attahiyyat.

Chandrian mengatakan, para seniman dari berbagai daerah di Indonesia, pada tahun 1972 berkumpul di tempat modern pada masanya yaitu Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) TIM.

"Kehadiran TIM ini memberikan semangat baru, jadi kita jangan berpikir bahwa ini sebuah langkah yang sifatnya politik, jangan dan sebaiknya dilepaskan saja. Terpenting kreativitas ini diberikan semangat baru dengan infrastruktur yang baru,” ungkapnya.

JSX jaktour
JSX merupakan inisiasi dari PT Jakarta Tourisindo (Jaktour), sebagai upaya untuk melengkapi fasilitas pariwisata urban dan meningkatkan beautifikasi Jakarta. JSX resmi dikenalkan pada publik pada (26/9), sebagai bagian dari rangkaian acara Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM).

"Dari dulu tahun 1972 pemerintah daerah dan setiap gubernur sudah serius (terhadap perkembangan kesenian) bahwa sebuah pembangunan itu perlu adanya keseimbangan kreativitas seni dan budaya," sambungnya.

Dikutip dari booklet PKJ-TIM, sepanjang proses revitalisasi dimulai, setidaknya dilakukan sembilan kali focus grup discussion (FGD) dan lima pertemuan lanjutan.

Topik yang dibahas meliputi aspek desain, fasilitas pendukung, pemanfaatan ruang, sarana, prasarana dan lain-lain.

PKJ-TIM merupakan bagian sejarah penting, barometer pasang surut perkembangan kesenian dan kebudayaan di Indonesia, terutama di Jakarta.

Dunia seni berkembang, demikian pula bangunan, fungsi, dan cerita TIM terus bergulir menyesuaikan zaman.

Nantikan karya dan kreasi seniman Indonesia

Revitalisasi TIM yang rampung tahun 2022 ini adalah pembaharuan sesuai Rencana Induk Pengembangan TIM tahun 1995.

Untuk mengembalikan fungsinya sebagai ruang terbuka dan menampilkan teknologi terbaru, demi mengakomodir kebutuhan seni, budaya, dan edukasi yang semakin modern.

“Dari semangat kebaruan TIM, kita menantikan karya dan kreasi seniman Indonesia, menuju pentas dunia,” demikian tertulis di booklet tersebut.

Salah satu bangunan baru TIM didesain unik dan filosofis, yakni Gedung Ali Sadikin (dulunya Gedung Panjang).

Pembangunan gedung ini terspirasi dari lirik lagu “Rayuan Pulau Kelapa” karya Ismail Marzuki (1914-1958) yang dituangkan ke bentuk tinggi rendah not balok.

Tiga not digabung jadi satu fasad, disusun secara acak ditambah elemen motif tumpal dari batik Betawi.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved