Kisruh Pasar Kutabumi

Pj Bupati Tangerang Kabur dari Awak Media, Pengamat Anggap Andi Ony Tidak Paham Kondisi Wilayah

Aksi Pj Bupati Tangerang Andi Ony kabur dari pers mendapat kritik dari komunikolog politik dan kebijakan publik, Tamil Selvan.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Komunikolog politik dan kebijakan publik, Tamil Selvan, mengkritik Pj Bupati Tangerang Andi Ony yang dinilai tidak paham wilayah Kabupaten Tangerang. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihantono tak mau bicara tentang kisruh Pasar Kutabumi, Pasar Kemis.

Sesuai bertemu pedagang Pasar Kutabumi yang jadi korban intimidasi dan penjarahan para preman, Andi Ony kabur dari wartawan.

Kisruh Pasar Kutabumi berawal dari ambisi badan usaha milik Pemkab Tangerang yang hendak merevitalisasi Pasar Kutabumi dengan dana mencapai ratusan miliar rupiah.

Namun para pedagang menolak revitalisasi. Mereka bersitegang dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR).

Di tengah konflik ini, terjadi penyerangan dan penjarahan pedagang Pasar Kutabumi

Para pedagang kemudian bertemu Pj Bupati Tangerang Andi Ony pada Rabu (4/10/2023).

Seusai pertemuan, Andi Ony bungkam dan kabur dari awak media.

Aksi Andi Ony mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Di antara dari komunikolog politik dan kebijakan publik, Tamil Selvan.

Tamil Selvan menilai, Andi Ony Prihantono tidak memahami wilayah Kabupaten Tangerang secara menyeluruh.

"Saya melihat Pj Bupati Tangerang ini tidak menguasai permasalahan, hingga akhirnya dia tidak berani menghadapi awak media, karena takut apa yang disampaikannya itu justru tidak seperti sebenarnya," ujar Tamil Selvan saat diwawancarai TribunTangerang.com, Sabtu (7/10/2023).

Lebih lanjut Tamil menjelaskan, perilaku Andi Ony Prihantono tersebut merupakan risiko yang dihadapi akibat menunjuk pemimpin yang berasal dari pemerintahan pusat.

Pasalnya, Andi Ony Prihartono merupakan staf ahli bidang pemerintahan yang bertugas di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebelum ditunjuk menjadi Pj Bupati Tangerang.

Dengan demikian, pengganti kepala daerah tersebut tidak mengetahui situasi kondisi wilayah yanh dipimpin olehnya.

"Ketika pejabat dikirim dari pusat tidak tahu medan yang dia pimpin, maka kegaduhan yang lah yang akan terjadi di masyarakat," kata dia.

Oleh karena itu ia menilai, Pj Bupati Tangerang harus dapat bergerak cepat untuk mempelajari permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Menurutnya, masyarakat tidak ingin mengetahui apa permasalahan yang dimiliki oleh pemimpin dalam memastikan program yang dimiliki berjalan dengan lancar.

"Pj Bupati Tangerang harus bergerak cepat memahami permasalahan di wilayah karena waktunya tidak banyak, sementara masyarakat Kabupayen Tangerang itu enggak akan mau menunggu pejabat untuk belajar," kata Tamil Selvan.

Diberitakan sebelumnya, Andi Ony Prihantono kabur saat hendak diwawancarai awak media usai pedagang Pasar Kutabumi mengeluh lantaran pertemuan yang digelar di Kantor Bupati Tangerang itu tidak menghasilkan keputusan.

Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com, Andi Ony Prihantono keluar dari Ruang Solear, Lantai 4, Kantor Bupati Tangerang dengan pengawalan ketat puluhan petugas Satpol PP Kabupaten Tangerang hingga menuju ruangannya di lantai 3.

Pasalnya, Pj Bupati Tangerang itu enggan menyampaikan tanggapan kepada awak media terkait hasil pertemuan yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut.

Sejumlah pertanyaan dilontarkan awak media, namun Andi Ony Prihantono hanya menunduk dan melambaikan tangan satu kali sambil berjalan cepat yang membuat kesan terlihat kabur. (m28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved