Perang Israel Palestina

Pengamat: Serangan Hamas Sebagai Respons Kekerasan Struktural Israel Terhadap Rakyat Palestina

Menurut Pakar Timur Tengah Universitas Indonesia (UI), Agung Nurwijoyo, serangan Hamas tersebut sebagai bentuk balasan ke Israel.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Joko Supriyanto
Reuters/Ammar Awad
Pasukan Israel dimobilisasi untuk menghadapi serangan Hamas. Konfik terbuka antara Hamas dan Israel pecah sejak Sabtu (7/10/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM - Serangan Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu berlanjut pada peperangan yang terus berlanjut hingga sekarang.

Menurut Pakar Timur Tengah Universitas Indonesia (UI), Agung Nurwijoyo, serangan Hamas tersebut sebagai bentuk balasan ke Israel.

"Pertama saya melihat apa yang dilakukan oleh Hamas lewat operasi Badai Al Aqsa ini sebagai bentuk respon atas kekerasan struktural yang selama ini diterima oleh orang-orang Palestina di Gaza," kata Agung di UI, Senin (16/10/2023).

Menurut Agung, Hamas melakukan serangan tersebut sebagai perlawanan karena blokade dan penutupan wilayah Gaza oleh Israel.

Baca juga: Merasa Masih Aman 129 WNI Pilih Bertahan di Israel dan Palestina

Selain itu, Israel juga telah merenggut hak-hak rakyat Palestina sebagai manusia dan lainnya hingga membuat Hamas melakukan perlawanan.

"Jadi di situ saya melihat ada aksi kekerasan yang terkoordinasi dengan baik yang dilakukan oleh Hamas tapi di sisi lain ini merupakan bentuk respon atas kekerasan struktural yang dilakukan oleh Israel," ujarnya.

"Sekarang justru Israel sangat membabi buta untuk melakukan serangan atau peperangan terhadap Hamas di wilayah Gaza," sambungnya.

Agung memandang, serangan Hamas kali ini lebih masif dibandingkan dengan serangan-serangan sebelumnya dalam 10 tahun ke belakang.

Baca juga: Gempuran Israel Buat Warga Gaza Mulai Kesulitan Cari Perlindungan, Gedung-gedung Hancur

Serangan Hamas tersebut juga bertepatan dengan peringatan perang Yom Kippur yang terjadi pada tahun 1973 silam.

Dalam analisa Agung, beberapa hari terakhir sebelum operasi Hamas diluncurkan ada berbagai macam bentuk provokasi yang dilakukan oleh petinggi-petinggi Israel di Yerusalem.

"Sebagaimana yang kita pahami bagi Hamas isu Yerusalem adalah recline yang memberikan satu pemantik yang begitu kuat dengan berbagai macam kekerasan struktural yang sudah terjadi," pungkasnya. (m38)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved