Kisruh Pasar Kutabumi

Hanya Pemasangan Plang Revitalisasi Pasar Kutabumi, Polisi Sampai Turunkan 600 Personel Gabungan

Polresta Tangerang menerjunkan 600 personel gabungan untuk mengawal proses pemasangan plang imbauan revitalisasi di Pasar Kutabumi Selasa (24/10/2023)

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
Tribuntangerang.com/Gilbert
Sejumlah pedagang pasar Kutabumi menolak Pemasangan plang Perumda Niaga Kerta Raharja (NKR) tentang rencana revitalisasi. 

Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com, tanda-tanda terjadinya insiden bentrokan tersebut telah terlihat sejak sore tadi sekira pukul 15.28 WIB.

Kronologi kejadian berawal ketika Direktur Operasional Perumda Niaga Kerta Raharja, Ashari Asmat, datang membawa plang berukuran besar yang dibawa menggunakan mobil bak terbuka milik Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Plang tersebut berisi imbauan kepada pedagang agar segera mengosongkan lapak berjualan mereka karena Pasar Kutabumi hendak direvitalisasi.

Ashari Asmat datang membawa plang tersebut dikawal oleh ratusan personel gabungan dari TNI, Polresta Tangerang, hingga Satpol PP Kabupaten Tangerang.

Kedatangan jajaran Direksi Perumda NKR tersebut pun membuat para pedagang keluar pasar dan menghadang di Jalan Raya Kutabumi.

Seketika ketegangan langsung terjadi antara kelompok pedagang dengan aparat keamanan. Para pedagang menolak plang tersebut dipasang lantaran khawatir dilarang untuk berjualan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Bentrokan Kembali Pecah di Pasar Kutabumi Kabupaten Tangerang

Setelah dihadang sekira 24 menit, Ashari Asmat tiba-tiba muncul menemui para pedagang sekira pukul 15.42 WIB.

Ashari mengaku, hanya ingin memasang plang tersebut kepada para pedagang.

"Mau masang doang, masang plang itu aja disitu," ujarnya kepada pedagang.

Sontak saja, kedatangan (Dirops) Perumda NKR tersebut langsung mendapat penolakan dari pedagang.

"Kami enggak mau plang itu dipasang, kami enggak mau ada tawar-menawar, pokoknya jangan larang kami berjualan, titik," jawab pedagang Pasar Kutabumi.

Para pedagang pun meminta agar Ashari Asmat membawa kembali ratusan pasukan pengamanannya untuk mundur meninggalkan Pasar Kutabumi.

Baca juga: Dirut Perumda NKR Buka Suara Terkait Penyerangan dan Penjarahan di Pasar Kutabumi Tangerang

Mereka memohon, agar tragedi kericuhan satu bulan lalu saat ratusan anggota Ormas datang menyerang, menganiaya dan menjarah pedagang Pasar Kutabumi pada Minggu (24/9/2023) lalu tidak kembali terulang.

"Mundur pak, mundur.. Luka kami saja yang diserang ormas sebulan lalu belum kering, tolong jangan menindas lagi kami para pedagang," kata pedagang.

Kendati demikian, Ashari Asmat tidak mau mengalah begitu saja. Ia sempat hendak menerobos kerumunan para pedagang.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved