Kapolsek dan Kades Martopuro Pasuruan Nyaris Adu Jotos di Depan Spanduk Junjung Tinggi Sportivitas

Dua aparat di Pasuruan, Jatim, yakni Kapolsek Purwosari dan Kepala Desa Martopuro, cekcok di depan umum.

Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Tangkap layar video viral adu mulut antara kades dan kapolsek di Pasuruan, Jatim. 

"Kami juga memohon, jangan sampai penyelenggaraan ini justru kehilangan momentum sumpah pemuda," ungkapnya.

Riyanto mengatakan, jika menunggu turnamen lain selesai, momentum Hari Sumpah Pemuda akan terlewat. Oleh karena itu, pihak desa berkoordinasi dengan PBVSI.

"Hasilnya, kami mendapatkan arahan dari komite wasit bahwa silaturahmi ini tetap dibuka 28 Oktober, kalau perkara izinnya diurus sambil proses," ujar Riyanto.

Riyanto mengaku mengundang Forpimka Purwosari saat pembukaan. Namun, yang datang perwakilannya saja. Jujur, ia kaget dengan ketidakhadiran Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka).

"Saya kaget, di hari kedua silaturahmi, tiba-tiba dapat telepon dari kasun (kepala dusun) kalau ada kapolsek dan trantib yang datang ke lapangan voli,” ujarnya.

Saat itu, Riyanto sedang menghadiri undangan pernikahan. Dia menyampaikan ke panitia agar mengarahkan Kapolsek dan rombongan ke rumahnya.

Sayangnya, upaya itu tidak membuahkan hasil. Kapolsek dan rombongan tetap di lapangan dan membubarkan pertandingan voli yang sedang berlangsung.

"Saya juga merasa tidak enak, karena saya bapaknya orang desa. Dibubarkan begitu saja, sedangkan kami sudah berproses mengurus izin," tambahnya.

Dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan PBVSI termasuk menggunakan wasit lokal. Dan itu atas persetujuan PBVSI Kabupaten Pasuruan.

"Karena wasit yang resmi berhalangan, kami diperbolehkan menggunakan wasit lokal. Bahkan, saat Technical Meeting (TM) diketahui semuanya," paparnya.

Dia mengaku, ini hanya karena komunikasi saja, di samping dia juga sibuk, Kapolsek juga sibuk sehingga tidak bisa komunikasi dengan baik.

"Mungkin ini pengalaman pertama di kecamatan Purwosari Kapolsek membubarkan urusan turnamen yang bertujuan untuk kegiatan sosial dan tujuannya jelas," ujarnya.

Kapolsek Purwosari AKP Hudi mengatakan, sejak awal, Forpimka tidak diajak rapat koordinasi (rakor) terkait turnamen bola voli.

"Hingga akhirnya turnamen ini dilaksanakan. Saya bergerak ini ya karena kesepakatan bersama dengan Camat dan Dandim yang meminta untuk dihentikan," tambahnya.

Dia mengatakan, turnamen bukan dibubarkan tapi dihentikan sementara sembari menunggu izinnya turun. Turnamen boleh dilanjutkan setelah izinnya keluar.

"Siapa yang bertanggung jawab ketika ada kerusuhan atau keributan dalam pelaksanaannya. Ini yang perlu dipikirkan. Saya tidak membubarkan, tapi menghentikan," katanya

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id  

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved