84 Persen Koruptor Jebolan Perguruan Tinggi, Mahfud MD: Jaga Integritas Mahasiswa
Menko Polhukam RI, Profeso Mahfud MD menekankan pentingnya menjaga integritas dalam tindakan profesional.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Menko Polhukam RI, Profeso Mahfud MD menekankan pentingnya menjaga integritas dalam tindakan profesional.
Pasalnya, menjaga integritas merupakan bentuk keberanian dalam setiap melakukan pekerjaan yang benar-benar bersih.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD saat menghadiri seminar kebangsaan Universitas Buddhi Dharma, Karawaci, Kota Tangerang.
"Hanya orang-orang yang bersih, yang berani dan berintegritas yang berani bertindak dalam melaksanakan pekerjaannya secara profesional," ujar Mahfud MD di hadapan ribuan mahasiswa, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Gerak Cepat Pemerataan Ekonomi, Ganjar-Mahfud Satukan Masyarakat dari Sabang sampai Merauke
Kemudian Mahfud menerangkan, orang-orang yang tidak bersih dalam menjalankan tugas dan jabatan karirnya itu, nantinya akan tersandera dengan keputusan-keputusan di kemudian hari.
Kendati demikian, Mahfud MD tidak merujuk secara signifikan orang yang memanfaatkan jabatan pekerjaan saat ini demi mengambil keuntungan tersendiri.
"Misalnya ada seorang hakim, dia mau taubat untuk berbuat baik dengan menolak pihak yang ingin meminta menang, dia akan diancam karena sebelumnya pernah menerima suap dari orang yang sama," kata dia.
"Oleh sebab itu hati-hati, sejak awal harus bersih agar tidak tersandera, maka kita punya lambang merah putih. Merah itu berani tapi berani saja kalau tidak bersih itu berbahaya. Berani tidak bersih itu membahayakan orang banyak," sambungnya.
Baca juga: Fokus Beri Perhatian Insentif Nakes di Daerah 3T, Ganjar-Mahfud Perjuangkan Kesejahteraan Nakes
Dalam seminar kebangsaan itu, ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai moralitas, budi pekerti dan pendidikak karakter terhadap peserta didik yang diajarkan dalam lembaga pendidikan dan perguruan tinggi.
Sebab ia menilai, pendidikan tinggi seseorang tidak dapat mencerminkan moralitasnya terjaga lebih baik.
Hal itu merujuk pada pejabat negara yang terbukti korupsi dan ditangkap oleh lembaga penegak hukum yang 84 persen diantaranya merupakan lulusan perguruan tinggi.
"Dari 1.250 terpidana korupsi di Indonesia, 84 persen atau sekitar 950 diantaranya adalah lulusan perguruan tinggi," ungkapnya.
"Makanya itu, pendidikan digunakan untuk menanamkan wawasan-wawasan budi pekerti yang luas bukan untuk sekedar membuat otak cerdas, disitu ada unsur-unsur intelektual dan unsur moral," jelas Mahfud MD. (M28)
Anggaran Suvenir Rp20 Miliar, Warga Minta Pemkot Tangsel Lebih Terbuka |
![]() |
---|
Pengedar Obat Terlarang Dibekuk di Tangerang, Polisi Sita Uang Rp12 Juta |
![]() |
---|
Jadwal SIM Keliling di Kota Tangerang Jumat 19 September 2025 Ada 2 Lokasi, Simak Persyaratannya |
![]() |
---|
Jadwal SIM Keliling di Kota Tangerang Kamis 18 September 2025 Ada Dua Lokasi, Simak Persyaratannya |
![]() |
---|
Angkasa Pura dan Otoritas Bandara Soetta Paparkan 5 Aktivitas yang Ganggu Lalu Lintas Pesawat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.