Berita Jakarta

Motif Tewasnya Pedagang Semangka di Pasar Induk Kramatjati Karena Perselingkuhan

Motif pelaku pembacokan terhadap seorang pedagang semangka di pasar induk Kramatjati, Jakarta Timur yakni berinisial DJ (28) terungkap.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Joko Supriyanto
istimewa
ilustrasi meninggal dunia 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Motif pelaku pembacokan terhadap seorang pedagang semangka di pasar induk Kramatjati, Jakarta Timur yakni berinisial DJ (28) terungkap.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan motifnya dikarenakan rasa dendam DJ terhadap korban bernama Sutomo yang telang melakukan perselingkuhan dengan istri pelaku.

Sehingga DJ tega secara membabi buta melakukan kekerasan tersebut terhadap Sutomo hingga akhirnya korban meninggal dunia.

“Motifnya itu karena pelaku dendam terhadap korban karena korban selingkuh dengan istri pelaku,” kata Leonardus saat Press Conference di Mapolres Metro Jakarta Timur, Selasa (9/1/2024)

Leonardus mengungkapak perseleingkuhan tersebut bermula sekira bulan Oktober 2023 antara pelaku DJ dengan korban Utomo dan istri DJ memiliki masalah.

Masalah tersebut yakni perselingkuhan diketahui istri pelaku berinisial J dengan Utomo.

“Akibat dari hal itu, sehingga pelaku tidak terima dan merasa sakit hati lalu sekira bulan Desember 2023 pelaku membeli cairan air keras secara online hingga akhirnya melakukan aksi tersebut pada hari Minggu 7 Januari sekira pukul 23.45,” tuturnya.

Baca juga: Pelaku Pembacokan Remaja di Ciater Serpong Ternyata Juga Bawa Kabur Motor Korban

Terkait perbuatannya itu, DJ terancam pasal 338 KUHP dan pasal 351 ayat 3 KUHP.

“Tindak pidana pembunuhan diancam dan atau tidak pidana penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam pasal 338 KUHP diancam hukuman maksimal 15 tahun kurungan penjara dan atau pasal 351 ayat 3 KUHP diancam hukuman maksimal 7 tahun kurungan penjara,” pungkasnya.

Sementara Kapolsek Kramatjati Kompol Tuti Aini mengatakan DJ ditangkap saat berada di kediaman keluarganya kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (8/1/2024).

Penangkapan tersebut dilakukan dengan kolaborasi Polsek Kramatjati, Jatanras Polres Metro Jakarta Timur, dan bantuan informasi dari rekan pasar induk Kramatjati.

DJ ditangkap dengan barang bukti sebuah senjata tajam (sajam) berjenis celurit yang dikenakan saat melalukan pembacokan.

“Pelaku tadi sudah melakukan pembacokan langsung kabur ke Pamulang ke tempat omnya,” kata Tuti, Senin (8/1/2024).

Tuti mengungkapkan penangkapan dilakukan tidak lebih dari 1 x 24 jam alias jangka waktu per satu hari.

Baca juga: Pelaku Pembacokan Mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus Ditangkap

Sebab ketika jajarannya mendapatkan laporan pada waktu subuh, pihak relevan langsung datang ke lokasi untuk melalukan pemeriksaan di lapangan.

“Belum satu kali 12 jam aja juga belum, karena kami dapat info tadi pagi jam 04.00 WIB subuh langsung kami ke tempat kejadian perkara (TKP) anggota Kanit Reskrim dan rekan-rekan ke TKP langsung pengembangan dan itu ketangkap di Pamulang,” lugasnya.

Namun Tuti mengungkapkan belum dapat mengetahui motif dari pembacokan pelaku terhadap korban bernama Sutomo.

Sebab hingga kini pihaknya masih melalukan pendalaman lebih lanjut. 

“Motif masih kami dalami soalnya baru ketangkap tadi dan kami masih dalami,” pungkasnya.

Kronologi

Sebagai informasi, Sutomo tewas usai dibacok saat berjualan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/1/2024) sekira pukul 01.00 WIB.

Rekan korban yakni Imron mengatakan korban tewas usai mengalami luka berat akibat bacokan senjata tajam (sajam) di beberapa bagian tubuhnya hingga pendarahan.

Sebelum terjadi pembacokan, korban terlebih dahulu diduga disiram air keras oleh pelaku.

Kejadian tersebut bermula saat Sutomo tengah melayani pembeli dan secara tiba-tiba datang seorang laki-laki dengan langsung menyerang korban.

“Berdasarkan cctv itu korban lagi melayani pembeli, tiba tiba diserang sama pelaku satu orang, dan cirinya itu pakai slayer (penutup wajah) dan jaket kupluk,” kata Imron, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Pelaku Pembacokan Sopir Taksi Online di Koja Dilakukan oleh ABG Pengangguran Asal Sragen

Diduga air keras tersebut dijelaskan Imron disiram ke bagian leher, kepala, hingga pundak korban.

Setelah itu korban yang terkena siraman diduga air keras tersebut nampak menjerit kesakitan dan semangka yang berada di sekitar lokasi seketika melepuh terkena cipratan.

"Saya tidak tahu pasti itu air apa tapi kayaknya air keras. Karena kulit semangka saja pada melepuh. Sepertinya si pelaku ini sudah siapin semacam botol buat menyiram," lugasnya.

Ketika korban berteriak kesakitan, Imron menjelaskan rekannya tersebut hanya dapat duduk menahan sakit sembari melindungi kepala dengan tangannya.

Luka yang dialami korban dikatakan Imron pun cukup parah, sebab pelaku nampak secara membabi buta melakukan kekerasan tersebut.

“Pelaku nge bacok itu empat kali pakai celurit, sesudah itu pelaku kabur. Korban awalnya masih hidup, tapi pas dibawa pedagang lain ke Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda di sana meninggal. Kemungkinan kehabisan darah," tuturnya.

Imron pun belum mengetahui motif kekerasan hingga akhirnya korban meninggal dunia.

Namun ia memperkirakan pelaku sudah merencanakan aksinya tersebut.

Lalu jenazah Sutomo sudah dibawa jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kramat Jati ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi keperluan penyelidikan.

"Tadi pagi polisi sudah ke sini. Kalau jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Saya kurang tahu dia asal mana, tapi pokoknya dia itu ke sini kerja merantau," pungkasnya. (m37)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved