Ramadan

Jelang Ramadan 1445 H, Ratusan Warga Kampung Bekelir Keramas Bareng di Sungai Cisadane Tangerang

Keramas bersama di Sungai Cisadane merupakan tradisi warga Kampung Bekelir, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, setiap menjelang bulan Ramadan.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Warga antusia menjalani tradisi keramas di Sungai Cisadane di wilayah Kampung Bekelir, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Minggu (10/3/2024). 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Ratusan warga Kampung Bekelir, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, menggelar tradisi keramas bareng di Sungai Cisadane, Minggu (10/3/2024).

Tradisi tersebut merela lakukan menyambut bulan suci Ramadan 1445 H yang akan dimulai Selasa (12/3/2024).

Keramas bersama di Sungai Cisadane merupakan tradisi warga Kampung Bekelir, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, setiap menjelang bulan Ramadan.

Pantauan di lokasi, ratusan warga yang mengikuti tradisi turun temurun ini sejak pukul 16.00 WIB, hari Minggu (10/3/2024).

Mereka terdiri atas anak-anak, remaja, ibu rumah tangga, serta bapak-bapak.

Kegiatan mandi keramas dilakukan oleh warga dengan lebih dulu membasahi badan, dilanjutkan menggunakan sabun, serta shampo, lalu dibilas kembali dengan cara menceburkan diri ke Sungai Cisadane.

Tradisi asli warga Kota Tangerang itu dilakukan dengan pengawasan belasan personil gabungan Polsek Tangerang, BPBD Kota Tangerang, serta dihadiri Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr Nurdin.

Dua buah perahu karet dikerahkan untuk para petugas mengawasi warga dan puluhan anak-anak yang mengikuti tradisi tersebut.

Pada dahulu kala kegiatan mandi keramas dilakukan dengan menggunakan merang yang merupakan abu dari padi yang telah mengering dan dibakar.

Namun seiring kemajuan jaman, akhirnya tradisi tersebut menggunakan alat-alat mandi di masa saat ini, seperti sabun dan alat mandi lainnya.

"Keramas bersama adalah tradisi yang sudah mengakar betul di masyarakat Kota Tangerang karena diwariskan oleh leluhur kepada kita dalam menyambut bulan ramadan," ujar Dr Nurdin kepada awak media.

Selain untuk menyambut bulan ramadan, tradisi keramas memiliki nilai-nilai moral seperti menyucikan diri, jiwa dan fisik umat muslim sebelum menjalani ibadah puasa.

Hal tersebut yang membuat antusias warga yang mengikuti tradisi mandi keramas sangat tinggi pada setiap tahunnya.

"Ada pesan-pesan moral yang tersirat dalam kegiatan keramas ini untuk mendorong warga dalam pikirannya memasuki bulan suci ramadan harus bersih, bersih dalam diri, bersih keluarga, bersih masyarakat dan bersih lingkungan," kata dia.

"Jadi sebelum mensucikan jiwa, ada baiknya terlebih dahulu mensucikan fisik kita lewat ritual mandi keramas," imbuhnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved