Pramuka Dihapus dari Ekskul Wajib Sekolah, Ini Alasan Nadiem Makarim Ubah Keputusan Era M Nuh

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pramuka tidak lagi jadi ekstrakurikuler wajib di sekolah.

Keputusan ini diambil oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.

Keputusan tersebut tertuang pada Peratutan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.

Beleid ini mencabut aturan yang menetapkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib yang tertuang pada Permendikbud No 63 Tahun 2014.

Permendikbud No 63 Tahun 2014 dibuat pada era Muhammad Nuh menjabat sebagai Mendikbud No 63 Tahun 2014.

Keputusan Nadiem ini cukup mengejutkan. Selama bertahun-tahun, Pramuka telah menjadi ekskul wajib mulai dari sekolah dasar hingga ke sekolah menengah atas.

Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Namun, kini pramuka tidak lagi menjadi ekskul wajib.

Lalu apa alasan pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib?

Dalam permendikbud no 63 tahun 2014, Pramuka menjadi ekskul yang harus wajib diikuti oleh seluruh siswa.

Artinya, bagi siswa yang menyukai ataupun yang tidak menyukai kegiatan-kegiatan kepramukaan tetap harus mengikuti Pramuka.

Kini Pramuka tak lagi menjadi ekskul wajib sebab Nadiem berharap para siswa memilih ekstrakurikuler yang memang menjadi minat dan bakatnya.

Harapannya dengan ekstrakurikuler pilihannya sendiri, diharapkan siswa mampu mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan yang dipilih.

Ekstrakurikuler pilihan pun terdiri dari beberapa jenis yang dapat dipilih sesuai minat dan bakat para siswa.

Bagi yang memang menyukai kegiatan kepramukaan, tetap bisa memilih Pramuka sebagai ekstrakurikuler pilihan.