Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Dianiaya
Kerasnya Kehidupan Taruna Tingkat Satu di STIP Jakarta, Sering Dipukul Sampai Mati Rasa
Kekerasan yang didapat setiap hari bahkan membuat mereka lupa rasanya dipukul atau disabet
Setelah berolahraga, taruna tingkat satu kembali ke kamar masing-masing untuk shalat subuh, mandi, dan rapi-rapi sebelum melaksanakan apel pukul 06.30 WIB. Saat momen ini, taruna tingkat satu juga harus menyiapkan seragam taruna tingkat empat yang satu kamar dengan mereka.
Baca juga: Ketua STIP Jakarta Bantah Ada Perpeloncoan hingga Mahasiswanya Tewas: Dihapus Sejak Saya Menjabat!
"Ini peraturan tidak tertulis, tapi turun-temurun. Istilahnya, kami (taruna satu) nge-brasso. Kan di seragam ada logam, itu harus mengilap. Kami juga harus menyiapkan baju, dasi, dan lain-lain. Itu setiap hari," kata dia.
"Ya habis itu, apel, sarapan, masuk kelas, pelajaran normal. Nanti, sekitar jam 09.00 WIB atau 10.00 WIB, ada kayak semacam break. Kita ke gedung Wisraba, lalu balik lagi ke kelas, dan belajar," lanjutnya.
Lari setiap saat
Arman berujar, setiap taruna tingkat satu juga harus terlihat sigap dan cekatan ketika melaksanakan suatu hal. Karena itu taruna tingkat satu diwajibkan untuk berlari setiap saat. Kalau senior melihat taruna tingkat satu tidak berlari, mereka akan menegurnya sambil berteriak.
"Tingkat satu, di sana, intinya wajib lari, enggak boleh jalan, ke mana-mana lari, tingkat satu enggak boleh jalan. Kami berhenti jalan itu saat mandi, tidur, makan. Jadi, setiap hari harus lari. Kalau pun sedang bawa galon, itu harus lari,” ungkap dia. "Ya pokoknya kalau sudah di dalam dormi kita, it's ok, taruna satu, jalan pun ya enggak apa-apa.
Kan taruna satu juga masih kenal dengan kakak tingkat yang satu kamar. Kita juga sering ngobrol juga kalau malam," lanjutnya.
Harus hafal nama senior
Dalam satu hari setiap taruna/i mendapatkan jatah makan tiga kali, yang berlangsung secara bersama-sama, yakni pagi, siang, dan malam. Arman menjelaskan, untuk satu meja makan terdapat delapan kursi yang terdiri dari dua taruna tingkat empat, dua taruna tingkat dua, dan empat taruna tingkat satu.
Baca juga: Kehidupan Senioritas di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta Kembali Renggut Nyawa Taruna
"Itu memang sudah peraturan sekolah untuk duduk seperti itu. Jadi, di dinding itu sudah ada nama-nama, misal saya di meja nomor berapa, gitu," kata Arman.
Sebelum kegiatan makan bersama dimulai, biasanya senior memanfaatkan momen ini untuk bertindak seenaknya terhadap taruna tingkat satu yang satu meja dengannya.
"Tingkat satu harus tahu nama senior yang satu meja dengan dia. Tapi, senior terkadang sengaja copot name tag. Nanti ditanya, 'lu tahu enggak nama gue siapa?'" ujar dia.
"Kalau enggak tahu, di bawah meja makan kan enggak kelihatan. Nah, ujung sepatu pantofel kan keras, itu tulang kering ditendang. 'Kok lu enggak tahu nama gue?'" tambah Arman.
Namun, saat taruna tingkat satu sudah menghafal nama-nama, kakak tingkat tidak kehilangan akal untuk memelonco, salah satu caranya adalah pindah meja.
"Itu diam-diam. Mungkin tingkat empat ini mau ngerjain kan, terus (salah satu taruna tingkat satu) disuruh pindah ke kursi. Nah, saat duduk, kan saya juga enggak tahu nama-nama, ya ditanya lagi," ucap Arman.
Putu Satria Ananta Rustika
Tegar Rafi Sanjaya
Taruna tingat 1 STIP kerap dipukuli
kekerasan fisik di stip jakarta
Hilangkan Istilah 'Senior Junior', Menhub Bakal Rombak Sistem Pendidikan di STIP Jakarta |
![]() |
---|
Petinggi STIP Jakarta Dibebastugaskan Buntut Tewasnya Putu Satria Ananta Rastika |
![]() |
---|
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Pasca Putu Satria Ananta Rustika Tewas di Tangan Senior |
![]() |
---|
Kehidupan Senioritas di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta Kembali Renggut Nyawa Taruna |
![]() |
---|
Sederet Kasus Kekerasan di STIP Jakarta Selama 10 Tahun Terakhir Hingga Kemenhub Bakal Lakukan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.