Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana
Pantas Remuk Kayak Kerupuk, Bus Putera Fajar Bus Tua dengan Casing Baru sehingga Tak Tahan Benturan
Beberapa korban jiwa disebut meninggal karena terjepit bodi bus yang ternyata memang kerap mengalami perubahan fisik dan dipaksa terus mengakut
TRIBUN TANGERANG.COM, SUBANG- Terjawab sudah kenapa kondisi bus Putera Fajar remuk kayak kerupuk pasca terlibat kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Kondisi bus terlihat begitu hancur sehingga diduga menjadi biang kerok banyaknya pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang meninggal dunia.
Beberapa korban jiwa disebut meninggal karena terjepit bodi bus yang ternyata memang kerap mengalami perubahan fisik dan dipaksa terus mengakut penumpang demi menghasilkan cuan pemilik Putera Fajar.
Bus kerap dipermak agar terlihat baru padahal sasis dan bodi bus ternyata sudah sangat tua dan lagi layak dipertahankan.
Hal itu terungkap saat Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meninjau lokasi kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).
Kepala Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto Iskandar, mengatakan, bus memiliki perbedaan antara casing dan kondisi di dalamnya.
"Bus maut ini bus tua yang disulap dengan casing baru, sehingga terlihat seperti mobil baru," ujar Pudji Hartanto kepada Tribunjabar.id di Terminal Subang, saat meninjau bangkai bus, Senin.
Bukan cuma itu, bus ini merupakan hasil sulap dari bus biasa menjadi high decker.
Bahan yang dipakai untuk mengubah menjadi high decker tak sesuai spesifikasi sehingga tak tahan benturan.
"Ditelisik lebih jauh, bus PO Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan tersebut ternyata masa berlaku KIR-nya telah habis sejak 6 Desember 2023. Hal ini diketahui dari data yang tercantum pada aplikasi MitraDarat milik Direktorat Jendral Perhubungan Darat," kata Pudji.
Dalam data tersebut juga diketahui, ternyata bus dengan balutan bodi Jetbus3 ini menggunakan sasis yang sudah tua.
"Sasis yang digunakan adalah Hino AK1JRKA, produksi tahun 2003-2006. Berarti mobil ini menggunakan sasis sudah berumur 18 hingga 21 tahun. Sudah sangat tua dan tak layak," ucap Pudji.
Baca juga: Isak Tangis Marsani Dapat Rp 50 Juta pasca Kecelakaan Bus Putra Fajar: Anak Saya Tidak Kembali
Tak hanya itu, bus ini juga terindikasi telah beberapa kali disulap.
Terkait sanksi, Pudji menegaskan akan dijatuhkan ke pihak PO kalau terbukti melakukan kesalahan.
"Sesuai undang-undang yang berlaku akan kita sanksi tegas tanpa pandang bulu agar menjadi efek jera buat PO bus lainnya agar tidak sembarangan menyulap bus tua dengan casing baru," ucapnya.
Pudji juga mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban bus maut Trans Putra Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater.
"Peristiwa ini merupakan keprihatian semua pihak dan berharap tak terulang di kemudian hari," ucapnya
Pudji meminta pihak dishub dan kepolisian untuk selalu mengontrol izin dan KIR PO bus di wilayah hukum masing-masing agar kejadian yang dialami oleh Bus Trans Putra Fajar ini tak terulang.
"Perlu adanya pengawasan ketat dan sanksi tegas dari dishub dan polisi kepada perusahaan Organda yang nakal. Hal tersebut demi keselamatan masyarakat," kata Pudji.
Bus Putra Fajar Sudah Berusia 18 Tahun
Bus Putera Fajar mengalami kecelakaan saat membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Kota Depok berwisata ke Bandung, Jawa Barat.
Bus menabrak kendaraan lain dan terbalik sekitar pukul 18.45 WIB di Jalan sekitar Pemandian Air Panas Sari Arter, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Baca juga: Pasca Kecelakaan Bus Putera Fajar, Pemprov Jabar Imbau Study Tour cuma di Dalam Kota atau Kabupaten
Sebelum mengalami lakalantas yang menyebabkan 11 korban meninggal dan 17 luka berat, bus Butera Fajar ternyata sempat mengalami masalah mesin.
Usut punya usut, bus Putera Fajar sudah tua dan ternyata sudah berusia 18 tahun.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Subang, Asep Setia Permana mengatakan bus Putera Fajar sudah tua.
"Bus tersebut tahun beroperasi dari 2006, sudah tua. Untuk pasti penyebab kecelakaan mungkin akan diumumkan seusai pemeriksaan kendaraan bus tersebut bersama Komite Nasional Keselamatan Transportadi (KNKT) dan pihak kepolisian," ucapnya.
Bus Putera Kencana yang berpenumpang 60 orang termasuk kru bus itu mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater.
Kecelakaan melibatkan bus yang mengangkut siswa dan tenaga pendidik SMK Lingga Kencana Depok serta tiga kendaraan sepeda motor dan satu unit kendaraan roda empat.
"Jadi informasi yang kami dapat bahwa bus tersebut sempat mengalami permasalahan pada mesin saat berhenti di salah satu warung."
"Selain itu, keterangan saksi mata juga melihat sebelum kejadian mesin bus terdengar tidak menyala, hanya lampu hazard saja yang dinyalakan, lampu utama tidak nyala hingga klakson tidak terdengar," ucap Asep saat ditemui Tribunjabar.id di sekitar lokasi kejadian, Minggu (12/5/2024) dini hari.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan korban terdiri dari guri, siswa dan warga setempat.
Baca juga: Bus Putera Fajar yang Kecelakaan di Ciater Sudah Tua, Beroperasi Sejak 18 Tahun Lalu
"Total korban jiwa hingga kini mencapai 11 orang. Sepuluh penumpang merupakan guru dan siswa, pelajar SMK,” kata Jules saat dikonfirmasi pada Minggu (12/5/2024) dini hari.
Sedangkan, 1 korban tewas lainnya merupakan warga setempat yang terserempet bus saat terjadinya kecelakaan.
"Selain korban tewas, ada 17 korban yang mengalami luka berat dan 37 korban mengalami luka ringan," tuturnya.
Kecelakaan maut bus pariwisata Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 DG itu membuat 11 orang meningggal dunia.
Mereka terdiri atas sembilan siswa, satu guru, dan satu pengendara sepeda motor.
"Bus datang dari Bandung menuju Ciater tersebut sempat menabrak mobil sebelum terguling di depan gerbang Lembar Sari Mas Ciater Subang," ujar Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus, Sabtu malam.
Menurut Kapolda, kuat dugaan bus tersebut mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun depan pintu masuk Sari Ater,
"Saat melaju pada jalan yang menurun oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza Jeep dari arah berlawanan kemudian terguling miring ke kiri. Posisi ban kiri di atas dan tergusur sehingga menabrak tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan," ucapnya.
Bus tersebut terhenti setelah menabrak tiang listrik yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepat di depan Masjid As Saadah.
"Hingga pukul 23.30 WIB, korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut mencapai 11 orang. Luka Berat 12 orang dan luka ringan 20 orang," katanya
Berikut data sementara korban kecelakaan maut bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Kota Depok yang terguling di Ciater Subang:
17 Luka Berat
1. Meta, perempuan, 18 tahun, pelajar. Alamat : Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat
2. Fauziah, perempuan, 18 tahun, pelajar. Alamat : Jalan Raden Sukarma, Rt/Rw 07/13, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
3. Ahmad Fauzi, Laki-laki, 18 tahun, pelajar. Alamat : Rawadenok Rt/Rw 06/02, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
Baca juga: Siswa SMK Lingga Kencana yang Jadi Kuli Pasir untuk Perpisahan Sekolah namun Tewas dalam Kecelakaan
4. Julian, Laki-laki, 17 tahun, pelajar. Alamat : Rawadenok Rt/Rw 02/12, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
5. Dwvi Lestasi, perempuan, 18 tahun, Pelajar. Alamat : Kampung Kupu Rt/Rw 06/02, Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
6. Dewa Dandu Dilata, laki-laki, 18 tahun, pelajar. Alamat : Kampung Kulo, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
7. Triana Wihartanti, perempuan, 18 tahun, pelajar. Alamat : Kampung Sawangan Baru, Rt/Rw 01/06, Kelurahan Sawangan, Kecamatan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat
8. Novia Anisa Fitri, perempuan, 18 tahun, pelajar. Alamat : Jl. Jengki II Rt/Rw 07/01, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat
9. Rindu, laki-laki, 18 tahun, pelajar. Alamat: Kampung Grogol Rt/Rw 02/01, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
10. Anindiya Siti Fatimah , perempuan, 17 tahun, pelajar. Alamat : Gg. Golf Rt/Rw 05/13, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
11. Titin Rohati, perempuan, 57 tahun, ibu rumah tangga. Alamat : Parungbingung Rt/Rw 05/03, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
12. Suci
13. Syahrul Ramadan, 17 tahun, laki-laki, pelajar. Alamat :Parung Bingung Rt. 03 Rw. 03, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
14. Rani Oktaviani, 18 tahun, perempuan. Alamat : Jalan Pemuda Rt. 01/06, Kel. Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat
15. Robi Kurniawan, laki-laki, 18 th, pelajar. Alamat : Parung Bingung Rt. 01/09, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamagan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
16. Mumahad Dzikri, laki-laki, 17 tahun, pelajar. Alamat : Jl Duren Rt/Rw 02/09, Kelufahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
17. Muhamad Fahmi Fahreza, 18 tahun, pelajar. Alamat : Jalan Duren I Rt. 02/09, Kelurahan Rangakapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat
11 Orang Meninggal Dunia
1. Suprayogi, Jakarta 14 Juni 1961, laki-laki, swasta, guru. Alamat: Parung Bingung Rt. 05/03, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat
2. Intan Rahmawati, Depok, 04 Oktober 2005, perempuan, pelajar. Alamat : Parungbingung Rt.01/10, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok Jawa, Barat.
3. Raka, 21th, laki-laki, pelajar/mahasiswa. Alamat: Kampung Majasari Rt.07/03, Desa Majasari, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
4. Desi Yulianti, Depok 31 Juli 2005, perempuan, pelajar. Alamat: Rawadenok Rt.02/12, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok Jawa Barat.
5. Robiatul Adawiyah, Depok 15 Februari 2005, perempuan, pelajar. Alamat: Parungbingung Rt.02/03, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Jawa Barat.
6. Ade Nabila Angraini, Depok 13 Januari 2004, perempuan, pelajar. Alamat: Jalan 3 Putra Rt.03/04, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.
7. Mahesya Putra, Depok 14 Mei 2005, laki-laki, pelajar, alamat: Parungbingung Rt.01/10, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok Jawa Barat.
8. Tiara, 18 tahun, perempuan, pelajar. Alamat: Grogol Rt.02/01, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok Jawa Barat.
9. Ahmad Fauzi, 19 tahun, laki-laki, pelajar. Alamat: dalam lidik.
10. Intan Fauziah, 19 tahun, perempuan, pelajar, Alamat: : Parungbingung Rt.07/13, Kel. Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok Jawa Barat.
11. Dimas, 17 tahun, laki-laki, Pelajar. Alamat: masih lidik
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
SMK Lingga Kencana
Bus Putera Fajar
Kompolnas
Pudji Hartanto Iskandar
bus Putera Fajar remuk kayak kerupuk
Tribun Tangerang
Ratusan Pelajar Gelar Doa Bersama untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana di Depan Kemdikbud |
![]() |
---|
Pemkot Depok Perketat Aturan Study Tour Pasca Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang |
![]() |
---|
Kemendikbud Diminta Segera Terbitkan Edaran Ketentuan Study Tour Pasca Kecelakaan di Subang |
![]() |
---|
Penetapan Tersangka Sopir Bus Kecelakaan di Subang Disorot, Netizen: Harusnya PO Bus Diperiksa |
![]() |
---|
Wali Kota Tangsel Minta Dinas Pendidikan Setop Kegiatan Studi Tour Siswa ke Luar Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.