Pilkada Jakarta

Dulu Kawan Kini Lawan, Sudirman Said Tak Gentar Hadapi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Majunya Sudirman Said di Pilkada Jakarta tenta saja memunculkan potensi persaingan dirinya dengan Anies Baswedan.

Editor: Joseph Wesly
wartakotalive.com/Yolanda
Sudirman Said. 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Sudirman Said menyatakan niatnya maju sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Majunya Sudirman Said di Pilkada Jakarta tenta saja memunculkan potensi persaingan dirinya dengan Anies Baswedan.

Diketahui Sudirman Said adalah mantan Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin.

Meski sempat jadi anak buah Anies, namun Sudirman Said mengaku tidak gentar bersaing dengan Anies Baswedan yang dulu didukungnya pada Pilpres 2024.

Sudirman Said mengatakan, ada tiga alasan ia ingin menjadi orang nomor satu di Jakarta. Pertama, Jakarta memasuki masa transisi dari ibu kota negara menjadi daerah khusus pusat perekonomian Indonesia.

Sebab itu, dia tak ingin Jakarta kembali dijadikan batu loncatan karier politik seperti yang dilakukan dua periode belakangan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Anies Baswedan.

Baca juga: Anies Baswedan Belum Sambut Tawaran PDIP Maju di Pilgub Jakarta, PKS Balik Arah

"Karena transisi ini begitu besar pekerjaannya, sebainya yang memimpin Jakarta itu pihak yang memang ingin fokus menyelesaikan masalah-masalah," kata Sudirman saat menghadiri acara relawan di Pondok Pesantrn Sokotunggal, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2024) malam.

"Bukan orang yang sedang nyari tangga untuk karier politik berikutnya, Jakarta jangan terus-terusan dijadikan sebagai ya batu pijak, batu loncatan," katanya lagi.

Selain itu, Sudirman mengerti Jakarta dalam posisi transisi. Oleh sebab itu, ia menginginkan proses transisi berjalan mulus tanpa ada gangguan.

Baca juga: Sudirman Said Beri Respons Soal Maju Pilkada DKI Jakarta Bareng Abudllah Mansuri

Menurut dia, pemimpin yang dibutuhkan di masa transisi ini adalah gubernur Jakarta yang bisa bekerjasama dengan pemerintah pusat.

"Tidak elok kalau gubernur Jakarta itu berseberangan karena banyak sekali isu-isu transisi yang harus diselesaikan," kata Sudirman dikutip dari kompas.com

Alasan ketiga, masih banyak masyarakat Jakarta yang berada dalam kategori miskin. Sudirman menyebutkan, ada 40 persen warga Jakarta yang masih berada dalam kategori miskin, 22 persen tinggal di daerah kumuh.

"Kemudian 1,2 juta menjadi operator ojek online, 500 ribuan dalam kategori miskin absolut," tuturnya. Sebab itu lah, Sudirman ingin memberikan pengabdian menjadi gubernur Jakarta periode 2024-2029.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved