Chaowalit Thongduang Tersenyum dan Acungkan Jempol Ketika akan Dipulangkan ke Thailand
Sebanyak 10 anggota Polri ditambah satu orang polisi Thailand dikerahkan mengawal kepulangan Chaowalit selama dalam perjalanan pulang menggunakan
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Buronan nomor satu Thailand Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman tersenyum dan mengacungkan jempol saat hendak diekstradisi dari Terminal 1 VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (4/6/2024).
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Buronan nomor satu Thailand Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman diekstradisi ke negara asalnya oleh Bareskrim Polri.
Pemulangan terhadap Chaowalit menggunakan pesawat jet khusus milik pihak Thailand melalui Terminal 1 VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Sebanyak 10 anggota Polri ditambah satu orang polisi Thailand dikerahkan mengawal kepulangan Chaowalit selama dalam perjalanan pulang menggunakan pesawat.
Tepat pukul 15.00 WIB pesawat khusus bernama Mjets dengan kode penerbangan HS-SKS itu pun berangkat meninggalkan Indonesia untuk mendeportasi Chaowalit.
Sebelum masuk ke dalam pesawat, Bareskrim Polri sempat menampilkan tampang Chaowalit kepada awak media.
Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com pada Selasa (4/6/2024) sekira pukul 14.45 WIB menggelar konfrensi pers di area ruang tunggu Terminal 1 VIP Bandara Soetta.
Chaowalit terlihat telah mengenakan celana berwarna hitam dan baju oranye khas seorang tersangka kepolisian bertuliskan 052 Bagtahti.
Sejumlah petugas kepolisian juga turut mengawal ketat Chaowalit saat diperlihatkan ke awak media media tersebut.
Selain mendapat pengawalan ketat anggota Polri, pria dengan perawakan kepala plotos tersebut diborgol pada bagian tangan dan kaki.
Baca juga: Bareskrim Polri Pulangkan Buronan Nomor 1 Thailand Chaowalit Thongduang Lewat Bandara Soetta
Selanjutnya Chaowalit langsung digiring masuk menuju area pemeriksaan imigrasi untuk selanjutnya dipulangkan menggunakan pesawat jet khusus yang difasilitasi oleh pihak Thailand.
Sebelum meninggalkan area konfrensi pers, Chaowalit nampak terlihat tersenyum kepada awak media seraya mengacungkan dua jari jempol dari tangannya yang tengah di borgol.
Hal tersebut sontak menarik ketertarikan bagi awak media. Akan tetapi ketika hendak didekati, petugas polisi langsung sigap memberi pengawalan.
"Teman-teman awak media silahkan mengikuti prosedur yang ditetapkan Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk pengawalan," Kepala Divisi (Kadiv) Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti.
"Tersangka akan langsung masuk ke dalam pesawat karena pada pukul 15.00 WIB sudah harus take off," sambungnya.
Dalam proses pemulangan, Polri mengerahkan 10 petugas khusus untuk mengawal Chaowalit dengan didampingi seorang petugas kepolisian Thailand.
"Di dalam pesawat itu ada satu polisi Thailand dan sisanya 10 anggota Polri dari Bareskrim Polri, jajaran dari Polda Sumut dan Divisi Internasional," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, kronologi penangkapan terhadap buronan kelas kakap itu berawal adanya red notice control dari Royal Thai Police yang dikeluarkan pada tanggal 16 Februari 2024 atas nama Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node.
Atas dasar red notice tersebut, tim gabungan melakukan penyelidikan dan juga koordinasi di kewilayahan dan melakukan pencarian.
"Awalnya melakukan pencarian karena informasi awal yang bersangkutan ada di Medan, Sumatera Utara. Kemudian setelah dilakukan penyelidikan, dengan tim datang ke Medan, bekerjasama dengan Ditreskrimum Polda Sumatera Utara dilakukan pendalaman, kemudian mendapatkan petunjuk bahwa pelaku tersebut sudah tidak ada di Sumatera Utara, tetapi sudah berangkat ke Bali," kata Kabareskim Polri, Komjen Wahyu Widada, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Minggu (2/6/2024) lalu.
"Dan kemudian tim segera berangkat menuju ke Polda Bali, berkoordinasi dengan Ditreskrimum Polda Bali dan kemudian untuk dibentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan, sehingga akhirnya setelah penyelidikan kami bisa menemukan lokasi yang bersangkutan, yaitu di Apartemen Kembar yang berlokasi di Jalan Dewi Sri 12 Nomor 2X, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Sehingga pada saat itu juga, berhasil dilakukan penangkapan oleh tim gabungan," lanjut Wahyu.
Masuk ke Indonesia pada 2023
Buronan itu diketahui mulai masuk ke Indonesia pada 8 Desember 2023 melalui jalur perairan laut Thailand menggunakan speed boat 200pk yang memakan waktu perjalanan selama 17 jam. Ia dibantu seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial ES.
Baca juga: Polri Minta Royal Thai Police Bantu Tangkap Fredy Pratama Usai Bekuk Chaowalit Thongduang
"Kemudian sampai di Indonesia, ada WNI inisial FS yang sebelumnya sudah dikenalkan saksi di Thailand untuk membantu buronan membuat identitas palsu sebagai WNI atas nama Sulaiman," tuturnya.
"Identitas palsu tersebut berupa KTP, KK, dan akte kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur dan untuk para pelaku ini masih dalam pencarian," sambungnya.
Ia mengatakan Chaowalit berpindah-pindah tempat di Kota Medan dan gonta ganti pasangan dengan cara berkenalan di media sosial.
Kemudian pada pertengahan Mei 2024, ia pindah ke Bali dengan mengajak seorang wanita berinisial S untuk berlibur.
"Buronan berada di Bali sejak 20 Mei untuk berlibur, dan dalam berkomunikasi karena tidak bisa bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, dia menggunakan bantuan Google Translate untuk berkomunikasi dengan orang lain," kata Wahyu.
Dari penangkapan di Bali pada Kamis (30/5/2024) lalu, beberapa barang bukti diamankan antara lain empat handphone, identitas palsu berupa KTP, KK, akta kelahiran atas nama Sulaiman selaku warga Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Kemudian rekening BCA atas nama Sulaiman, dan satu kartu debit BCA, 2 buah kartu debit prom Thai Bank.
Selain menyita beberapa barang bukti, Wahyu menuturkan pihaknya memeriksa beberapa orang saksi, mulai dari driver ojek online, sopir taksi, agen pengiriman uang hingga pemilik jasa sewa kapal.
"Total ada 8 WNI yang memiliki keterkaitan dengan pelarian dan pemalsuan indentitas serta bagaimana buronan bertahan hidup," tuturnya.
Dalam konferensi pers ini, buronan tidak ditampilkan dengan berbagai pertimbangan.
"Saat ini, atas permintaan dari otoritas Thailand, pelaku tidak bisa dihadirkan dengan berbagai pertimbangan," ujar Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti. (m28)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Unjuk Rasa di Jakarta Memanas, Bandara Soekarno-Hatta Dipenuhi Penumpang yang Hendak ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Kerusuhan Meluas, Tidak Ada Lonjakan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta |
![]() |
---|
127 PMI Bermasalah Kelompok Rentan Dipulangkan dari Malaysia, Imigrasi Fasilitasi di Bandara Soetta |
![]() |
---|
Duta Indah Starhub Hadirkan Kawasan Pergudangan Strategis di Sekitar Bandara Soekarno-Hatta |
![]() |
---|
Polresta Bandara Soetta Gagalkan Keberangkatan 515 Pekerja Migran Ilegal, Terbanyak ke Kamboja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.