Pesawat Korean Air Terjun Bebas 15 Menit karena Kesalahan Tekanan Udara,17 Penumpang Luka
Pesawat turun secara tiba-tiba karena kesalahan pada sistem tekanan udara Boeing 737 Max 8 dilaporkan memicu alarm di dalam penerbangan.
Seorang penumpang, yang diidentifikasi sebagai Tseng oleh The Taipei Times, mengatakan bahwa anak-anak dalam penerbangan tersebut menangis ketika masker oksigen dipasang saat pesawat terjun bebas.
Dia mengaku takut pesawat itu akan jatuh ke tanah. Sementara itu, juru bicara Korean Air dilaporkan mengatakan bahwa maskapai tersebut sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab kerusakan sistem tekanan udara, dengan maksud untuk mengatasi masalah pemeliharaan sebelum mengembalikan pesawat ke layanan.
Tahun lalu, Korean Air mengonfirmasi di situs webnya bahwa mereka akan mengukur berat rata-rata penumpang beserta barang bawaan mereka untuk keselamatan penerbangan.
Hal ini menyusul langkah serupa yang diumumkan oleh Air New Zealand pada Juni tahun lalu. Maskapai ini mengirimkan email yang menawarkan masing-masing $10.000 (Rp 164 juta)) kepada penumpang yang mengalami luka ringan.
Dikatakan terbuka untuk membahas kompensasi lebih lanjut bagi mereka yang menderita luka yang lebih serius.
"Kami sepenuhnya bekerja sama dengan semua otoritas terkait untuk menyelidiki keadaan seputar insiden tersebut. Kami telah memberikan dukungan komprehensif kepada penumpang yang terkena dampak, termasuk akomodasi, makanan, dan pengaturan transportasi," ungkap pernyataan Korean Air.
Korean Air juga meminta maaf kepada semua yang terkena dampak dari insiden ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tangerang/foto/bank/originals/Korean-air.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.