Revitalisasi Pasar Anyar

Keberhasilan Revitalisasi Pasar Anyar Dinilai Pengamat Buah Hasil Kecakapan Pj Wali Kota Tangerang

Langkah-langkah yang diambil sampai saat ini tentu melewati kajian dari sebelumnya, karena Pemkot Tangerang harus bisa mempelajari tipologi

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
Komunikolog politik dan kebijakan publik, Tamil Selvan. 

Laporan Wartawan,
TribunTangerang.com, Gilbert Sem Sandro


TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Dimulainya proyek revitalisasi Pasar Anyar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Pasalnya rencana revitalisasi itu sempat molor dari waktu yang ditentukan lantaran sempat mendapat protes dari para pedagang.

Kini, Pemerintah Kota Tangerang berhasil menemukan formula dalam menangani pedagang demi melaksanakan proses revitalisasi yang dilaksankan oleh Pemerintah Pusat tersebut.

Komunikolog Politik dan Kebijakan Publik, Tamil Selvan mengatakan, kunci keberhasilan dalam merelokasi pedagang Pasar Anyar berada pada sosok Pj Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin.

Nurdin dinilai berhasil meraih dan menyatukan hatinya dengan masyarakat guna memberi pemahaman akan pentingnya pelaksanaan proses revitalisasi.

"Langkah-langkah yang diambil sampai saat ini tentu melewati kajian dari sebelumnya, karena Pemkot Tangerang harus bisa mempelajari tipologi masyarakat, seperti latar belakang, budaya dan kebiasaan pedagang untuk bisa mengambil hatinya pedagang," ujar Tamil saat diwawancarai TribunTangerang.com, Sabtu (20/7/2024).

"Terlaksananya revitalisasi Pasar Anyar ini adalah hasil kecakapan Pj Wali Kota Tangerang dalam memimpin jajarannya untuk belajar, sehingga bisa diambil solusi yang tepat dan membuat masyarakat nyaman dan aman," sambungnya.

Baca juga: Demi Menarik Minat Pembeli, Pedagang Plaza Shinta akan Kembali Buka Perlombaan Karaoke Esok Hari

Kemudian Tamil menyoroti langkah-langkah yang diambil Pemkot Tangerang dalam menetapkan titik relokasi bagi pedagang.

Sebab terdapat empat lokasi yang dapat digunakan para pedagang selama Pasar Anyar direvitalisasi, yakni Pasar Anyar Selatan, Pasar Mambo, Metropolis Town Square, hingga Plaza Shinta.

Selama menempati area relokasi, para pedagang tidak dikenakan biaya sewa terlebih dahulu selama tahap awal revitalisasi, termasuk pedagang yang pindah berjualan ke pusat perbelanjaan mall.

Opsi yang diberikan kepada para pedagang itu turut serta diapresiasi oleh Tamil. Sebab dengan demikian, pemerintah daerah dinilai telah menunjukan kepedulian dan pengorbanannya untuk masyarakat kecil. 

"Pemda menunjukan perhatian dan pengorbanan mereka dengan masyarakat. Pengorbanannya adalah tidak mengenakan biaya kepada pedagang, tapi dengan tidak mengenakan bayaran kan bukan artinya itu gratis, pastinya itu tempat itu tetap berbayar namun biayanya ditanggulangi oleh pemda," kata dia.

"Keputusan pemerintah daerah ini membuat para pedagang merasa bersyukur, apalagi difasilitasi dan tidak dikenakan biaya, jelas itu bentuk perhatian terhadap pedagang dan ini harus diapresiasi," ungkapnya.

Menurut Tamil, cepat atau lambat proses revitalisasi yang merupakan program Pemerintah Pusat tersebut memiliki dampak yang luas bagi masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved