Berita Jakarta

Kronologi Oknum Ormas Jakbar Ngamuk di Toko Buah Usai Protes Hanya Diberi Rp 10 Ribu untuk Keamanan

Pemilik toko buah di Jakarta Barat yang didatangi oknum ormas yang videonya viral di media sosial membeberkan kejadian sebenarnya.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Joko Supriyanto
Wartakotalive.com/Nure
Pria yang akrab disapa Ron ini menceritakan detik-detik diduga oknum ormas mendatang lapak dagangannya untuk meminta sejumlah uang untuk biaya keamanan. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pemilik toko buah di Jakarta Barat yang didatangi oknum ormas yang videonya viral di media sosial membeberkan kejadian sebenarnya.

Pria yang akrab disapa Ron ini menceritakan detik-detik diduga oknum ormas mendatang lapak dagangannya untuk meminta sejumlah uang untuk biaya keamanan.

"Awalnya dari (kelompok diduga ormas), dia bawa kwitansi kosong dengan keterangan biaya keamanan. Dia juga pertama ngomong sukarela," kata Ron saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2024).

"Singkat cerita kami kasih Rp 10.000, dia enggak terima, orang tongkrongan pedagang kecil aja kasih Rp 20.000 ke atas," imbuh dia menirukan ucapan pelaku.

Dia menyampaikan, kelompok tersebut mengatakan bahwa uang keamanan itu bakal disetor kepada Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satpol PP di wilayah ini.

"Terus saya jawab, kita juga kan udah ada keamanan pak RT, sudah kita bayar terus, terus sewa lapak juga dengan pajak kami udah plus semuanya, orang ini masih enggak terima," jelas Ron.

Saat cekcok mulai terjadi, Ron meminta kepada pelaku untuk konfirmasi langsung kepada RT atau RW setempat.

Namun, ia malah dipalak uang bensin dan rokok untuk jalan ke rumah Ketua RT. Walhasil, cekcok tersebut semakin tak dapat dihindari lagi.

Pelaku pun pergi meninggalkan lokasi kejadian dalam kondisi marah.

"Enggak lama kemudian sekitar 15 menit, dia orang datang rombongan ke sini, langsung pertama masuk dia lempar pakai batu dari luar ke sini," ungkap Ron.

"Saya bilang sama adik-adik, tahan aja di dalam. Kemudian terjadilah kerusuhan yang ada di video yang viral saat ini," imbuhnya.

Ron berujar, salah satu orang dalam kelompok tersebut ada yang membawa senjata tajam (sajam).

Aksi itu berhasil direlai setelah pihak kepolisian yang tengah berpatroli, datang untuk menengahi perkelahian tersebut.

Ron menyebut, aksi pungutan ini baru pertama kali ditemukannya lagi sejak 1 tahun lalu.

Namun, ia sudah tidak lagi ditagih lantaran sudah melakukan izin usaha, bayar keamanan per-bulan, dan membayar biaya sewa tempat kepada pihak terkait di wilayah tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved