Berita Jakarta

TB Simatupang Macet Parah, Exit Tol Cipete-Pondok Labu Bakal Ditutup Saat Jam Sibuk

DKI Jakarta bakal menutup jalan keluar Tol Cipete-Pondok Labu, Jaksel, saat jam tersibuk (peak hour) sore hari untuk atasi macet TB Simatupang

Editor: Joko Supriyanto
Warta Kota/Yulianto
TERJEBAK KEMACETAN - Kendaraan bermotor terjebak kemacetan lalu lintas di ruas Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025). Penyebab utama kemacetan ekstrem ini adalah tumpukan proyek infrastruktur yang tengah berjalan bersamaan di sepanjang ruas jalan tersebut. Warta Kota/Yulianto 

TRIBUNTANGERANG.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bakal menutup jalan keluar Tol Cipete-Pondok Labu, Jakarta Selatan, saat jam tersibuk (peak hour) sore hari untuk mengatasi kemacetan Jalan TB Simatupang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan pengendara kendaraan bermotor roda empat selaku pengguna tol akan dialihkan untuk keluar menuju kawasan Lebak Bulus. 

Akan tetapi, penyesuaian exit tol itu disebut hanya bakal berlangsung untuk sementara waktu.

"Kami mengusulkan untuk sementara, mengatur agar kelancaran lalu lintas terjadi di titik itu, untuk exit Tol Cipete-Pondok Labu, ini pada peak sore, itu ditutup," ungkap Syafrin saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025).

"[Pengguna tol] dialihkan keluar di Lebak Bulus, sehingga mereka untuk yang akan ke Fatmawati, keluar Lebak Bulus, bisa berputar di ujung [Jalan RA Kartini], kemudian bisa kembali ke kawasan Jalan Fatmawati," tambahnya.

Syafrin menyebut penutupan jalan keluar tol itu dilakukan karena penumpukan kendaraan bermotor yang kerap terjadi saat peak hour sore hari. 

Baca juga: Dishub DKI Beberkan Penyebab Macet Parah di TB Simatupang: Ada Sejumlah Proyek Besar

Kini, Gubernur Jakarta Pramono Anung telah bersurat kepada Kementerian Pekerjaan Umum terkait penutupan sementara exil tol tersebut.

Di satu sisi, Dishub DKI disebut tengah mengkaji langkah lain untuk mengurai kemacetan Jalan TB Simatupang. Salah satunya, yakni penerapan sistem ganjil genap (gage). 

Tak cuma itu, Pemprov DKI berupaya memperkecil ukuran proyek di jalan tersebut agar tak menghambat laju kendaraan bermotor.

"Tetapi prinsipnya, hal-hal terkait dengan teknis seperti tadi, kami bersama Pak Dirlantas [Polda Metro Jaya], itu memperkuat jajaran di lapangan, untuk melakukan pengaturan, termasuk di dalamnya kita juga memperkecil wilayah kerja proyek," ungkap Syafrin.

Salah satu proyek yang ukurannya diperkecil adalah pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Kata Syafrin, ukuran proyek pembangunan IPAL semula 35 meter.

"Saat ini, [ukuran proyek pembangunan IPAL] sudah kami perpendek menjadi 20 meter. Hal-hal ini sementara yang bisa kita lakukan sehingga paling tidak dengan upaya kecil ini bisa memberikan kelancaran lebih baik dari pengguna di kawasan," jelas dia.(m27)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved