Profil KRI Bima Suci, Kapal Latih Layar Modern yang Aktif Jalankan Peran Diplomasi
Profil KRI Bima Suci, sang penerus KRI Dewaruci yang beroperasi tak hanya di perairan Indonesia melainkan ke berbagai negara di dunia.
Tahun ini, KRI Bima Suci mendarat ketiga kalinya ke Manila. Khusus pelayaran tahun ini, kapal yang semula akan berlabuh di Davao dialihkan ke Manila guna berpartisipasi dalam rangkaian peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Filipina ke-75 tahun.
Sebelum tiba di Manila, Selasa (15/10/2024), KRI Bima Suci telah berlayar dari Jakarta-Singapura-Kamboja-Vietnam-Shanghai-Busan, Korea Selatan-Vladivostok, Rusia-Yokosuka, Jepang-Manila, Filipina.
Setelah melakukan kunjungan persahabatan selama empat hari di Manila, KRI Bima Suci yang dikomandani Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso ini akan melanjutkan perjalanan ke Balikpapan, Indonesia.
Atase Pertahanan Indonesia untuk Filipina Kolonel Laut (T) Bambang Wijonarko menjelaskan tentang spesifikasi KRI Bima Suci.
Rancangan teknis kapal layar tiang tinggi ini, memiliki ukuran panjang 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.
Kecepatan mesin 12 knot dengan mesin, dan 15 knot dengan layar. Adapun tahun ini, kapal yang membawa taruna korps pelaut ini total berjumlah 193 awak, terdiri dari ABK 98 personel dan Satlat dan taruna 95 personel.
"Khusus pelayaran dari Jakarta sampai Manila adalah taruna korps pelaut berjumlah 60 personel," kata Bambang melalui siaran pers KBRI Indonesia di Manila, Senin (14/10/2024).
Tapi dengan sistem rotasi, lanjut Bambang, 60 taruna yang telah berlayar akan kembali ke Tanah Air digantikan oleh 62 personel yang akan diterbangkan dari Indonesia ke Manila.
Mereka yang akan berlayar dari Manila-Balikpapan adalah taruna non korps pelaut yakni taruna korps teknik, elektronika dan suplai.
Kapal kelas Bark (Barque, bahasa Inggris--red) tiga tiang itu memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352meter persegi.
Ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut. Keistimewaan KRI Bima Suci terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih.
"KRI Bima Suci kapal modern sangat berbeda dengan Dewaruci. Instrumen kapal ini memiliki pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat komunikasi dan data digitalnya," kata Bambang Wijonarko yang menjadi Ketua Panitia kedatangan KRI Bima Suci di Manila, Filipina.
Taruni pertama
Bambang melanjutkan, pelayaran KRI Bima Suci kian disorot lantaran hadirnya taruni AAL untuk pertama kali.
"Baru tahun ini ada taruni yang ikut. Kehadiran taruni membuktikan TNI AL semakin terbuka bagi perempuan, serta memberikan kesempatan bagi Srikandi Indonesia untuk turut berkontribusi. Ini adalah perkembangan yang sangat baik," ujarnya.
Menurut Bambang, TNI AL memiliki tiga peran universal. Pertama, peran polisionil atau penegakan hukum di laut, peran militer, dan peran diplomasi. Inilah keunikan yang membedakan AL dengan Matra lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.