Sempat Viral, Kasus Pelecehan Seksual di KRL Serpong-Tanah Abang Berakhir Damai

Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin mengonfirmasi bahwa kasus dugaan pelecehan yang sempat viral di KRL Serpong - Tanah Abang berakhir damai.

istimewa
Pelaku pelecehan di KRL Serpong - Tanah Abang yang sempat viral 

TRIBUNTANGERANG.COM - Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin mengonfirmasi bahwa kasus dugaan pelecehan yang sempat viral di KRL Serpong - Tanah Abang telah diselesaikan secara damai tanpa adanya laporan resmi yang dibuat oleh korban.

"(Korban) Tidak membuat laporan, berdamai," kata Kemas saat dikonfirmasi TribunTangerang.com, Jumat (29/11/2025).

Setelah dilakukan pengecekan dari pihak kepolisian, Kemas mengatakan jika pihak PKD (Perusahaan Kereta Api) Stasiun Pondok Ranji memfasilitasi proses mediasi tersebut, kedua belah.

Hingga akhirnya, pihak yang terlibat dalam insiden itu sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan tanpa melanjutkan ke jalur hukum.

"Para pihak dimediasi oleh pihak PKD kereta api," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sebelumnya diberitakan, Seorang wanita melaporkan pengalaman buruknya saat menjadi korban pelecehan seksual di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) Serpong, Tangerang Selatan menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

Perempuan bernama Kezia Dera menceritakan detik-detik seorang pria tak dikenal, secara tiba-tiba melakukan tindakan tak senonoh di tengah keramaian penumpang, melalui akun X pribadinya, yaitu @Kezia_Dera.

Dalam postingannya, ia membagikan video orang yang diduga melakukan pelecehan kepada dirinya dan cukup menjadi perhatian.

"Teman-teman tolong bantu viralin siapapun yang tau pria tua bangka ini. Dia baru saja melakukan pelecehan seksual ke saya di KRL. Gue ngetik sambil nangis dan gemeter. Saya minta dia turun di Stasiun Pondok Ranji," tulis Kezia di media sosial X, dikutip Kamis (28/11/2024).

Kezia kembali menceritakan kronologi  pelecehan yang dialaminya. 

Awalnya, Kezia menjelaskan bahwa keadaan KRL jurusan Serpong-Tanah Abang sangat padat dan sebagian penumpang memang harus berdiri. 

"Kondisi dalam gerbong saat itu padet banget, karena memang rush hours, orang berangkat kerja (KRL Serpong - Tanah Abang). Saat itu saya memang kegencet tapi saya menyilangkan tangan saya," kata Kezia.

Ditengah perjalanan, ia merasakan kejanggalan, karena area sensitif tubuh, bagian bawahnya tersentuh.

Kezia sempat berpikir positif karena kondisinya yang memang sedang berdesakan. Namun, gerakan mencurigakan itu tak hanya sebentar dan hanya terasa di area sensitif tubuhnya.

"Saya masih berpikir positif, itu tas isi dokumen atau laptop. Tapi kok lama-lama saya ngerasa ada gerakan intens dan pas banget di tengah bagian area sensitif, seperti sengaja ngeraba-raba," ucap Kezia.

Karena kecurigaannya sudah memuncak, ia berusaha melihat apa yang menyentuh area sensitifnya.

"Saya curiga dan akhirnya mencoba paksa menggeser sedikit orang yang ada di kanan kiri badan saya buat ngeliat yang nyentuh area sensitif bagian bawah itu apa," kata Kezia.

Setelah berhasil melihat, ia kaget karena yang menyenggol area sensitifnya adalah tangan dari pelaku.

"Betapa kaget dan shocknya ternyata yang nyenggol dan nyentuh-nyentuh area sensitif bawah itu bukan benda tapi tangan predator ini," imbuhnya.

Melihat hal tersebut, ia langsung berteriak sambil menahan air matanya, dan meminta untuk menurunkan pelaku di Stasiun terdekat, yaitu Pondok Ranji, Tangerang Selatan.

Kezia memilih mengambil gambar video pelaku sampai petugas keamanan stasiun Pondok Ranji datang.

"Saya ikut dan ada dua petugas KRL yang menghampiri saat itu, yang satu bawa si predator, yang satunya lagi mendampingi saya. Saya nangis gemeter dan marah-marah ke pelaku saat perjalanan dari keluar gerbong kereta sampai ke ruang tempat pengaduan di stasiun Pondok Ranji," kata Kezia.

Setelah mengalami kejadian tersebut, Kezia berharap agar para perempuan bisa menjaga diri masing-masing.

Ia berharap agar para perempuan yang mendapatkan pelecehan untuk berani melaporkannya.

"Sekali lagi jaga keselamatan untuk para perempuan dimanapun kalian berada. Jangan takut buat teriak dan speak up, meski badan kalian sempat membeku sejenak, gemeter dan nangis ya," pungkasnya.

Hingga berita ini dinaikan, TribunTangerang.com masih mencoba menghubungi pihak kepolisian dan PT. Kereta Commuter Indonesia untuk mengetahui detail kejadian pelecehan di dalam KRL Serpong-Tanah Abang. (m30)

 

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved