Baru Dimulai 2 Hari Lalu, Petisi Pecat Gus Miftah Sudah Ditandatangani Hampir 50 Ribu Orang

Aksi Gus Miftah dianggap keterlaluan karena menyebut penjual es teh di hadapan ribuan warga yang menghadiri acara takblig akhbar tersebut.

Editor: Joseph Wesly
KOMPAS.com
Gus Miftah dan Sunhaji (tengah). 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Hinaan Gus Miftah Maulana kepada Sunhaji berujung desakan pemecatan terhadap utusan khusus presiden Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu.

Aksi Gus Miftah dianggap keterlaluan karena menyebut penjual es teh di hadapan ribuan warga yang menghadiri acara takblig akbar tersebut.

Apalagi setelah menghina sang penjual es, Gus Miftah tidak memborong dagangan sang penjual es.

Sontak video tersebut viral dan memaksa Gus Miftah meminta maaf kepada Sunhaji.

Apalagi Mayor Teddy meminta agar Gus Miftah meminta maaf karena sudah membuat gaduh.

Namun jarak peristiwa permohonan maaf dengan peristiwa yang mencapai belasan hari membuat warga geram dan meminta ulama asal Lampung itu dipecat dari posisinya.

Olok-olok Gus Miftah juga membuat kecewa Sunhaji

Kepada wartawan, Sunhaji mengaku tersinggung diolok-olok saat bekerja mencari uang demi menafkahi keluarganya.

Petisi untuk memecat Gus Miftah kini muncul di situs change.org sejak Rabu (4/12/2024) dengan judul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden.

Meski baru sehari diluncurkan, petisi yang digagas tersebut Dika Prakasa sudah hampir mencapai 50 ribu tandatangan.

Pantuan tribun pukul 16.35 WIB, sudah ada 49.933 yang menandatangani petisi tersebut.

Baca juga: Asal-usul Panggilan Gus dan yang Berhak Menyandangnya

Dalam keterangan petisi tersebut, inisiator menyebutkan bahwa Miftah Maulana yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden sangat tidak pantas mengucapkan kata-kata kasar, apalagi kepada seorang penjual es teh.

"Atas dasar peristiwa ini, saya membuat petisi agar teman-teman yang melihat petisi ini mau meluangkan waktunya untuk memberikan tanda tangan agar bapak Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah," tertulis dalam petisi tersebut.

Respon Istana atas Aksi Miftah Maulana

Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya memberikan teguran langsung kepada Miftah Maulana. 

Teguran itu disampaikan sebagai langkah mendesak agar Miftah segera meminta maaf kepada Sunhaji

"Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji, yang mungkin saja, dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam pernyataannya, Rabu (4/12/2024).

Miftah pun mendatangi Sunhaji secara langsung di Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Magelang, untuk meminta maaf. 

Hasan memastikan permintaan maaf tersebut diterima dengan baik. 

"Kami juga melihat dalam berbagai video, Bapak Sunhaji sudah menerima maaf beliau," ujar Hasan. 

Ia berharap hubungan silaturahmi antara keduanya bisa kembali terjalin.

Hasan Nasbi menegaskan pentingnya pejabat publik menjaga ucapan, terutama terhadap masyarakat kecil. 

"Kita memang harus hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, dalam menjaga sikap, apalagi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang memeras keringat untuk memenuhi kehidupan sehari-hari," ucap Hasan. 

Baca juga: Isi Teguran Presiden Prabowo kepada Gus Miftah karena Hina Pedagang Es Teh

Hasan juga menyinggung sikap Presiden Prabowo yang selalu menghormati rakyat kecil.

"Beliau pernah berpidato menyatakan sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, para nelayan, semua yang bekerja keras keluar dari rumah mereka memeras keringat untuk kebutuhan keluarga," kata Hasan.

Video Viral Hina Penjual Es Teh

Dalam video yang viral sebelumnya, Miftah Maulana yang duduk di atas panggung sebagai pendakwah tersita perhatiannya kepada pedagang es teh di tengah-tengah jamaah.

Mulanya, Miftah Maulana bertanya lebih dulu apakah es teh tersebut masih ada. Kemudian diikuti dengan kalimat yang kurang pantas.

"Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh)," ucap Miftah Maulana.

Ucapan itu pun langsung disahuti oleh gelak tawa oleh para hadirin yang datang.

Miftah Maulana kemudian langsung melanjutkan guyonan tersebut.

"Dolen disek, nko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir)" ucapnya lagi.

Belakangan diketahui bahwa Sunhaji mulanya bekerja sebagai pemotong kayu.

Tetapi, dia pernah mengalami kecelakaan yang membuatnya patah tulang.

Akhirnya, demi menghidupi keluarga, Sunhaji pun beralih menjadi pedagang es teh.

Saat ini, Sunhaji merupakan tulang punggung dari istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP. 

Ia juga masih  tinggal di rumah mertuanya di Magelang.

Prabowo Tegur Gus Miftah

Presiden Prabowo Subianto menegur utusan Khusus Presiden Gus Miftah Maulana Habiburrahman setelah menghina pedagang es teh.

Gus Miftah ditegur Pabowo karena menyebut tukang es es teh dengan kata yang kurang pantas.

Pedagang est teh tersebut dikatain Goblok oleh Gus Miftah. Meski dalam konteks bercanda, namun hal itu dianggap tidak layak terucap dari seorang pejabat negara.

Prabowo meminta Miftah untuk langsung meminta maaf kepada pedagang bernama Sunhaji dengan cara datang langsung ke kediamannya.

Hal itu diutarakan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Teguran diberikan lewat Seskab Mayor Teddy.

"Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji, yang mungkin saja, dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin," ujar Hasan dalam keterangan videonya, Rabu (4/12/2024). 

Hasan mengatakan, Prabowo dan para pejabat di Istana sudah mendapatkan informasi mengenai Miftah yang mendatangi Sunhaji secara langsung.

Dia memastikan Miftah sudah meminta maaf langsung kepada Sunhaji di Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Megelang.

"Dan kami juga melihat dalam berbagai video Bapak Sunhaji sudah menerima maaf beliau," ucapnya.

"Dan kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik, keadaan bisa kembali menjadi baik, dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua," sambung Miftah. 

Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman meminta maaf usai viral karena menghina tukang es teh saat berdakwah di Magelang, Jawa Tengah.

Dalam permintaan maaf terbukanya, Rabu (4/12/2024), Gus Miftah menyebut dirinya memang sering bercanda dengan siapapun.

Gus Miftah lantas meminta maaf atas kekhilafannya yang mengeluarkan kalimat tidak pantas kepada tukang es teh yang sedang berjualan di lokasi dakwah.

Dia mengatakan, dirinya ingin menemui langsung si tukang es teh itu untuk meminta maaf.

Maka dari itu, Gus Miftah memohon kepada masyarakat agar dibukakan pintu maaf bagi dirinya.

Sementara itu, Gus Miftah turut mengakui dirinya ditegur oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya usai videonya viral.

Teddy, kata Gus Miftah, memintanya untuk lebih berhati-hati ke depannya dalam berpidato di depan umum.

Muncul Desakan Gus Miftah Dicopot

Sikap tak pantas yang ditunjukan oleh Gus Miftah sebagai Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan mengolok-olok penjual es tengah menjadi sorotan.

Bahkan buntut sikap Gus Miftah yang dianggap merendahkan pedagang kecil itu pun juga mengakibatkan munculkan desakan agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya.

Desakan ini juga menggema dalam kolom komentar akun Instagram @presidenrepublikindonesia dan akun pribadi Prabowo, @prabowo.

Banyak warganet meminta Prabowo mencopot Gus Miftah dengan memunculkan tagar #COPOTGUSMIFTAH hingga #BOIKOTGUSMIFTAH.

Tak hanya itu saja, banyak komentar netizen agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai utusan Presiden.

"Tolong dicopot Miftah pak," kata akun bernama @jiiouu_.

"Pak segera pecat gus miftah pak," kata akun @koalisi.indonesia.maju.

"Pakkkkk tolonggggg miftha dipecat ajaaaaaa," ujar akun @tdwianti.

Terkait desakan tersebut, Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin, buka suara.

Ketika ditanya, Ujang menegaskan terkait pencopotan Gus Miftah merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai Presiden.

Selain itu, dia juga mengatakan jika Gus Miftah memutuskan akan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden, maka hal tersebut merupakan hak yang dimilikinya secara pribadi.

"Kalau soal apakah GM (Gus Miftah) akan mengundurkan diri, itu silakan tanyakan kepada yang bersangkutan."

"Kalau soal dicopot atau tidak, itu hak prerogatif Presiden," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu (4/12/2024). Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved