pilkada depok

PKS Kaget Kalah di Pilkada Depok, 'Ditikung' Supian Suri-Chandra Sepekan Sebelum Pencoblosan

Kekalahan itu dianggap di luar dugaan partai politik pendukungnya, PKS dan kader PKS di Depok.

Editor: Joseph Wesly
TribunnewsDepok.com/Vini Rizki Amelia
Calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono nomor urut 01, menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di TPS 17 di RT4/4, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. 

TRIBUN TANGERANG.COM, DEPOK- Partai Partai Keadilan Sejahtera terkejut dengan kekalahan jagoannya di Pilkada Kota Depok.

PKS Depok merasa terkejut dengan kekalahan calon wali kota dan wakil wali kota Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq pada Pilkada Kota Depok 2024.

Kekalahan itu dianggap di luar dugaan partai politik pendukungnya, PKS dan kader PKS di Depok.

Takluknya PKS juga sekaligus menghentikan dominasi PKS di Depok yang sudah berlangsung hampir selama 20 tahun.

Stagnannya pembangunan, kemacetan dan permasalahan banjir yang tidak kunjung rampung disebut jadi faktor keoknya pasanganan ini.

Warga disebut sudah jenuh dengan pemeritahan yang diusung PKS selama hampir 20 tahun.

Kemenangan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah di luar prediksi PKS. Hal itu diutarakan oleh bendahara DPD PKS Kota Depok Ade Supriyatna.

"Kami melakukan survei terakhir sekitar satu pekan sebelum pilkada ya (masih unggul). Perubahan signifikan pemilih dalam satu pekan ini surprise buat kami," ungkap Ade kepada Kompas.com, Minggu (8/12/2024). 

Baca juga: Girangnya Roy Marten Pramono Anung-Rano Karno Menangi Pilkada Jakarta, Akui Faktor Anies dan Ahok

Berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas Imam-Ririn yang diusung oleh PKS dan Golkar kala itu memimpin di angka 56 persen. 

Angka itu senada dengan survei elektabilitas yang digarap lembaga survei independen VoxPol Center.

Dalam survei yang digelar pada 2-11 November 2024 atau dua pekan sebelum hari pemungutan suara, elektabilitas Imam-Ririn berada di angka 50,3 persen.

Oleh sebab itu, internal PKS akan mengevaluasi kerja-kerja politiknya di Depok.

Dinamika pemilih satu pekan sebelum pemungutan suara menjadi fokus evaluasi demi mengungkap mengapa cawalkot-cawawalkot dari PKS tidak dipilih mayoritas warga.

“Kenapa warga Depok berubah (pilihan) dalam waktu kurang lebih sepekan itu juga harus dicari tahu,” ungkap Ade yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Depok periode 2024-2029.

Ade tidak mau menyalahkan siapa-siapa atas kekalahan PKS setelah berkuasa hampir 20 tahun di Kota Depok ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved