Suriah Masih dalam Situasi Perang Jadi Kendala Evakuasi Puluhan WNI ke Tanah Air
Jadi pertama tentu situasi keamanan, karena kami memahami situasi pertempuran antara kelompok oposisi dengam pemerintah militer Suriah telah selesai
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
Tribuntangerang.com/Gilbert
Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu RI berhasil melaksanakan evakuasi gelombang pertama terhadap 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Suriah.
Lapor Reporter TribunTangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha, mengungkapkan kendala evakuasi puluhan warga negara Indonesia (WNI), yang didominasi oleh pekerja migran sektor domestik.
Diketahui, sebanyak 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Suriah telah tiba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Kamis (12/12/2024).
Puluhan WNI tersebut dipulangkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI lantaran konflik yang memanas di Suriah.
Judha Nugraha menuturkan, situasi keamanan imbas konflik yang masih memanas di Suriah, menjadi kendala dalam memulangkan para WNI tersebut.
"Jadi pertama tentu situasi keamanan, karena kami memahami situasi pertempuran antara kelompok oposisi dengam pemerintah militer Suriah telah selesai, namun tetap ada potensi ancaman," kata Judha kepada wartawan, Jumat (13/12/2024).
"Karena pihak Israel masih tetap melakukan serangan udara di beberapa titik dan juga ada beberapa penjarahan di sana, kemudian terkait dengan akses penerbangan," tambahnya.
Baca juga: Kemenlu Ungkap 35 WNI yang Dievakuasi dari Suriah adalah PMI Ilegal yang Bekerja di Sektor Domestik
Tak hanya konflik, Judha menjelaskan kendala lainnya juga datang dari akomodasi penerbangan yang menjadi salah satu alasan para WNI tidak dapat menjalani pemulangan, dengan rute secara langsung ke Jakarta.
"Karena kita menggunakan penerbangan yang ada di Beirut, yang memang saat ini sudah banyak penerbangan yang dibuka, namun untuk booking pesawat itu memerlukan waktu," ungkapnya.
Judha pun berharap tak ada eskalasi kemarin lebih lanjut, yang bisa menganggap proses pemulangan para WNI di Suriah.
"Kita harapkan tidak ada eskalasi keamanan lebih lanjut di kemudian hari, yang dapat mengganggu proses pemulangan warga kita di gelombang kedua," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, 37 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Suriah telah tiba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Puluhan WNI tersebut dipulangkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI lantaran konflik yang memanas di Suriah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunTangerang.com pada Kamis (12/12/2024) 37 WNI tersebut dipulangkan melalui tiga penerbangan pesawat ke Indonesia melalui Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Kloter penerbangan pertama dilakukan dengan menggunakan maskapai Qatar Airways QR6381 dengan ketibaan sekira pukul 14.45 WIB.
Kemudian penerbangan tahap ke dua dan ke tiga juga menggunakan penerbangan komersil yang serupa yang tiba pukul 15.10 WIB dan rombongan terakhir akan sampai di Indonesia pukul 21.25 WIB malam nanti.
Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha mengatakan, puluhan WNI yang tiba hari ini terdiri dari 35 pekerja migran yang didampingi oleh dua orang staff.
"Alhamdulillah proses pemulangan Warga Negara Indonesia yang ada di Suriah pada gelombang pertama ini berjalan dengan lancar lewat tiga kloter penerbangan," ujar Judha kepada awak media.
"Sampai sore ini ada 32 WNI yang pulang dan 2 staff pendamping dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus yang tiba di Tanah Air, sedangkan 3 orang lainnya akan tiba malam nanti," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, WNI tersebut dievakuasi dengan pola melintasi jalur darat terlebih dahulu dari Ibu Kota Suriah yaitu Damaskus menuju ke Beirut, Lebanon.
Setelah itu para pekerja migran langsung diterbangkan ke Tanah Air melalui jalur udara menggunakan pesawat komersial yang telah dipesankan oleh Kemenlu RI.
Belum kondusifnya situasi perang di Suriah menjadi salah satu alasan para WNI tidak dapat menjalani pemulangan dengan rute secara langsung ke Jakarta.
Akan tetapi hal itu dilakukan guna memastikan keselamatan dan keamanan para WNI untuk dievakasi kembali ke kampung halamannya masing-masing.
"Jadi mereka itu menempuh perjalanan lewat jalur darat dulu dari Damaskus menuju ke Beirut, baru setelah itu diterbangkan dengan pesawat komersial menuju ke Tangerang lewat Bandara Soekarno-Hatta ini," ungkapnya.
Menurut Judha, WNI yang dievakuasi dalam gelombang awal ini mayoritas berada di Suriah sebagai pekerja migran.
Selanjutnya mereka akan dilakukan pendataan terlebih dahulu guna memulihkan kondisi psikologis sebelum dipulangkan ke kampung halamannya.
"Mereka yang sudah sampai hari ini rata-rata pekerja migran di Suriah sana, kalau untuk mahasiswa kemungkinan akan kami evakuasi di gelombang ke dua," ucapnya
"Untuk daerah asalnya itu mayoritas dari luar Jabodetabek seperti Lampung, kemudian Jawa Barat, lalu Nusa Tenggara Barat dan Banten," ungkap Judha Nugraha.
Kedutaan Besar RI (KBRI) Damaskus juga telah memperluas status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah, menyusul eskalasi yang terjadi di negara tersebut.
Diketahui Kedutaan Besar RI di Damaskus telah memperluas status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah, menyusul eskalasi yang terjadi di negara tersebut.
Status Siaga 1 ini sebelumnya diterapkan hanya di beberapa wilayah, seperti Aleppo dan Hama. Saat ini Suriah dikuasai kelompok opisisi setelah berhasil menumbangkan rezim pemerintahannya.
Oleh karena itu para WNI dipulangkan akibat memanasnya ketegangan politik Suriah pasca tumbangnya rezim Presiden Bashar al-Assad pada Minggu (8/12/2024) lalu. (m41)
Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Rekomendasi untuk Anda
Baca Juga
Pura-pura Ajak Bisnis Elektronik, Penumpang di Bandara Soetta Ditipu Rp 41 Juta Modus Tukar ATM |
![]() |
---|
Demi Keamanan Lalu Lintas Pesawat, Polresta Bandara Soetta Gelar Operasi Penertiban Layang-layang |
![]() |
---|
Mengganggu Penerbangan, Polresta Bandara Soekarno-Hatta Gelar Operasi Penertiban Layang-layang |
![]() |
---|
Gelar Uji Coba Aplikasi All Indonesia di Bandara Soetta, AHY Soroti Potensi Kebocoran Data Wisatawan |
![]() |
---|
Arnold Putra Tiba di Indonesia Usai Ditahan di Myanmar, Dikawal Ketat di Bandara Soetta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.